Rabu, 29 Februari 2012

Cerita ML Pertama Dengan Pacarku



Namaku Anggi, umurku 22 tahun. Aku adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Jogja. Saat ini aku sudah berada di tingkat akhir dan sedang dalam masa penyelesaian skripsi. Sebelum aku memulai kisah yang akan menjadi kisah indah bagiku, perkenankan aku mendeskripsikan diriku.

Seks

Tinggiku 160 cm dengan berat 45 kg. Rambutku hitam panjang sepinggul dan lurus. Kulitku putih bersih. Mataku bulat dengan bibir mungil dan penuh. Payudaraku tidak terlalu besar, dengan ukuran 34 B.

Sebulan yang lalu, seorang laki-laki berumur 28 tahun memintaku jadi pacarny. Permintaan yang tak mungkin aku tolak, karena dia adalah sosok yang selalu ku impikan. Dia seperti pangeran bagiku. Badannya yang tinggi dan atletis serta sorot matanya yang tajam selalu membuatku terpana.

Namanya adalah Rico, kekasih pertamaku. Rico sudah bekerja di perusahaan swasta di Jogja. Rico sangat romantis, dia selalu bisa membawaku terbang tinggi ke dunia mimpi. Ribuan rayuan yang mungkin terdengar gombal selalu bagai puisi di telingaku. Sejauh ini hubungan kami masih biasa saja.

Beberapa kali kami melakukan ciuman lembut di dalam mobil atau saat berada di tempat sepi. Tapi lebih dari itu kami belum pernah. Sejujurnya, aku kadang menginginkan lebih darinya. Membayangkannya saja sering membuatku masturbasi.

Hari ini (30 Maret 2010) tepat sebulan hari jadi kami. Rico dan aku ingin merayakan hari jadi tersebut. Setelah diskusi panjang, akhirnya diputuskan weekend kita berlibur ke kaliurang.

Sabtu yang ku tunggu datang juga. Rico berjanji akan menjemputku pukul 07.00 WIB. Sejak semalam rasanya aku tidak bisa tidur karena berdebar-debar. Untuk hari yang istimewa ini, aku juga memilih pakaian yang istimewa. Aku mengenakan kaos tanpa lengan berwarna biru dan celana jeans 3/4. Rambut panjangku hanya dijepit saja.

Karena takut nanti basah saat bermain di air terjun, aku membawa sepasang baju ganti dan baju dalam. Tak lama kemudia Rico datang dengan mobil honda jazz putihnya. Ahh,, Rico selalu tampak menawan di mataku. Padahal dia hanya memakai kaos hitam dan celana jeans panjang.

"Sudah siap berangkat, Nggi?" aku pun mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil. Perjalanan tidak memakan waktu lama karena jalanan masih cukup sepi. Sekitar 45 menit kemudian kita sampai di tempat wisata. Ternyata pintu masuk ke area wisata masih ditutup.

"Masih tutup, mas.. Kita jalan dulu aja ke tempat lain, gimana?" tanyaku
"Iya.. coba lebih ke atas. Siapa tau ada pemandangan bagus."

Rico segera menjalankan mobilnya. Tidak begitu banyak pemandangan menarik. Begitu sekeliling tampak sepi, Rico memarkir mobilnya.

"Kita nunggu di sini aja ya, sayang. Sambil makan roti coklat yang tadi aku beli. Kamu belum sarapan, kan?"
"iya, mas.. Anggi juga lapar"

Sambil makan roti, Rico dan aku berbincang-bincang mengenai tempat-tempat yang akan kami kunjungi. Tiba-tiba...

"Aduh Anggi sayang, udah gede kok makannya belepotan kayak anak kecil,,," ucapnya sambil tertawa. Aku jadi malu dan mengambil tisue di dashboard. Belum sempat aku membersihkan mukaku, Rico mendekat, "Sini, biar mas bersihin." Aku tidak berpikir macam-macam.

Tapi Rico tidak mengambil tisue dari tanganku, namun mendekatkan bibirnya dan menjilat coklat di sekeliling bibirku. Oooh,, udara pagi yang dingin membuatku jantungku berdebar sangat kencang.

"Nah, sudah bersih." Ucap Rico sambil tersenyum. Tapi wajahnya masih begitu dekat, sangat dekat, hanya sekitar 1-2 cm di hadapanku. Sekuat tenaga aku mengucapkan terima kasih dengan suara sedikit bergetar.

Rico hanya tersenyum, kemudian dengan lembut tangan kirinya membelai pipiku, menengadahkan daguku. Bisa ku lihat matanya yang hitam memandangku, membuatku semakin bergetar. Aku benar-benar berusaha mengatur nafasku. Seketika, ciuman Rico mendarat di bibirku.

Aku pun membalas ciumannya. Ku lingkarkan kedua tanganku di lehernya. Ku rasakan tangan kanan Rico membelai rambutku dan tangan kirinya membelai lenganku. Tak berapa lama, ku rasakan ciuman kami berbeda, ada gairah di sana. Sesekali Rico menggigit bibirku dan membuatku mendesah, "uhhhh..." refleks aku memperat pelukanku, meminta lebih.

Tapi Rico justru mengakhirinya, "I love you, honey" Lalu mengecup bibirku dengan cepat dan melepaskan pelukannya. Aku berusaha tersenyum, "I love you, too". dalam hati aku benar-benar malu, karena mendesah. Mungkin kalau aku tidak mendesah, ciuman itu akan berlanjut lebih. Aaahh,,, bodohnya aku. Rico lalu menjalankan mobilnya menuju tempat wisata.

Kami bermain dari pagi hingga malam menjelang. Tak terasa sudah pukul 19.00 WIB. Sebelum kembali ke kota, kami makan malam dulu di salah satu restoran. Biasa, tidak ada makan malam hanya 1 jam. Selesai makan, ku lihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 21.30

"Waduh, mas,,, sudah jam segini. Kos Anggi dah tutup, nih. Anggi lupa pesen maw pulang telat. Gimana, ini?"

"Aduuh,, gimana, ya?? Ga mungkin juga kamu tidur di kos mas."
"Uuuh,, gimana, dong??"
"Udah, jangan cemas. Kita cari jalan keluarnya sambil jalan aja."

Selama perjalanan aku benar-benar bingung. Di mana aku tidur malam ini??

"Sayang, kita tidur di penginapan aja, ya. Daerah sini kan banyak penginapan. Gimana?"
"Iya deh, mas.. dari pada Anggi tidur di luar"

Tak lama kemudia Rico berhenti di sebuah penginapan kecil dengan harga murah. Tapi ternyata kamar sudah penuh karena ini malam minggu dan banyak yang menginap. Sampai ke penginapan kelima, akhirnya ada juga kamar kosong. Tapi cuma satu.

Karena sudah hampir pukul 23.00 kami memutuskan mengambil kamar tersebut. Sampai di kamar, Rico langsung berbaring di kasur yang ukurannya bisa dibilang single bed. Aku sendiri karena merasa badna lengket, masuk ke kamar mandi untuk ganti baju. Selesai mandi, dalam hati dongkol juga.

Kalau tau nginap begini, satu kamar, aku kan bisa bawa baju dalamku yang seksi. Terus pake baju yang seksi juga. Soalnya aku cuma bawa tank top ma celana jeans panjang.

Hilang sudah harapanku bisa merasakan keindahan bersama Rico. Selesai mandi, aku segera keluar kamar. Tampak Rico sudah tidur. Sedih juga, liat dia udah tidur. Aku pun naik ke atas kasur dan membuat dia terbangun.

"Dah selesai mandi, ya.."
"Iya,, mas ga mandi??"
"Ga bawa baju ganti ma handuk"
"Di kamar mandi ada handuk, kok. Pake baju itu lagi aja, mas"

Rico mungkin merasa gerah juga, jadi dia pun mengikuti saranku. Gantian aku yang merasa mengantuk. Segera ku tarik selimut dan memejamkan mata tanpa berpikit apa-apa. Baru beberapa saat aku terlelap, ku rasakan ada sentuhan dingin di pipiku dan ciuman di mataku.

Saat aku membuka mata, tampak Rico telanjang dada. Hanya ada sehelai handuk membalut bagian bawah. Badannya yang atletis tampak begitu jelas dan penampilannya membuatku menahan nafas.

"Ngga dingin mas, ga pake baju. Cuma pake handuk" Kataku dengan senyum penuh hasrat.

Tidak ada jawaban dari Rico. Dengan lembut dan cepat di rengkuhnya kepalaku dan kami pun berciuman. Bukan ciuman lembut seperti biasanya. Tapi ciuman penuh gairah. Lebih dari yang tadi pagi kami lakukan. Lidah kami saling bermain, mengisap, "mmmm...mmm.."

Ku lingkarkan tanganku di punggungnya, ku belai punggungnya. Tangan kananku lalu membelau dadanya yang bidang, memainkan puting susu yang kecil.

Gerakanku ternyata merangsang Rico, di peluknya aku lebih erat, ku rasakan badannya tepat menindihku. Rico mengalihkan ciumannya, ke telingaku, "aaah,,mmm,,"

Tangannya menjelajahi badanku, menyentuh kedua gunung kembarku. Di belainya dengan lembut, membuatku mendesah tiada henti

"aaah,,mm,, masss,,,uhh,,," badanku sedikit menggeliat karena geli. Bisa ku rasakan vaginaku mulai basah karena tindakan tadi. Tangan Rico, kemudian masuk ke dalam tank topku, menjelajahi punggungku.

Seakan mengerti apa yang dicari Rico, ku miringkan sedikit badanku dan ku lumat bibirnya penuh nafsu. Rico pun membalas dengan penuh nafsu dan tidak ada 1 detik kait BH lepas. Ku rasakan tangan Nico langsung kembali ke badanku dan mmbelai langsung kedua payudaraku.

"aaah,,,uhhh,,,"
"Sayang,,, tank topny dilepas, ya" ujarnya dengan nafas tersengal karena penuh gairah. Tanpa persetujuan dariku, lepaslah tank top dan juga BHku. Bagian atasku sudah tak berbusana. Rico langsung menikmati kedua payudaraku. Di remasnya payudaraku,,, membuatku menggeliat, mendesah,

"aaah,,sss...maass,,uhhh,,,," Erangan dari mulutku tampaknya membuat Rico semakin bernafsu, dia kemudian mengulum dan mengisap pentil payudaraku, "aaaahh,,,,ohhh,,,,,mmmm,,," aku mengerang, mendesah, menggeliat sebagai reaksi dari setiap tindakannya.

Tangan kiri Rico membelai perutku dengan tangan kanan dan mulut yang masih sibuk menikmati payudaraku yang mengeras. Ku rasakan tanga kiri Rico cukup kesulitan membuka celana jeansku.

Ku naikkan pinggulku dan kedua tanganku berusaha membukan kaitan celana jeans dengan gemetar. Susah payah celana jeans itu akhrinya terlepas juga. Tanga kiri Rico tanpa membuang waktu langsung menyusup ke dalam celana dalamku, membelai vaginaku yang sudah basah, "aaahh,,,maass,,aah,,teruus,,ssshh,,mmmmm"

Kurasakan Rico menekan klitorisku, "aaahh,,,," membuatku semakin mendesah dan bergetar. Apalagi Rico masih mengisap puting payudaraku. Tidak lama kemudian ku rasakan seluruh badanku terasa kencang, vaginaku mengalami kontraksi dan aku menggeliat hebat, "AAAHHH,,,,,," sambil memegang pinggiran tempat tidur menyambut orgasme pertamaku.

Rico tampak puas dapat membuatku merasakan orgasme. Belum selesai aku mengatur nafas, Rico berada di antara kedua pahaku, dijilatinya kedua payudaraku, turun ke bawah, menjilat kedua perutku. Membuatku merasa geli penuh nikmat, "Oooh,,mass,," Seakan tau apa yang ku inginkan, kedua tangan Rico melepas celana dalamku.

Tampakalah vaginaku yang memerah dengan sedikit rambut halus di sekitarnya. Rico kemudian memainkan lidahnya di vaginaku. Rico menjilati, mengulum vaginaku, membuatku menggelinjang hebat dan ku rasakan kedua kalinya, adanya kontraksi, "aaaaahh,,,,". Aku orgasme untuk kedua kalinya. Sensasi yang sangat menyenangakan.

Rico belum puas dengan orgasmeku tadi. Setelah dia membersihkan vaginaku, bisa kurasakan lidah Rico menerobos masuk dan menyerbu klitorisku. Nafasku semakin memburu dan dari bibirku a terus mengalir alunan desahan kenikmtan yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya.

"Aahh,, mas,,aah,,uuhh,,, eeenaakk,,mmm,,sss"

Aku sangat menikmati oral yang diberikan Rico. Kurasakan dorongan lidah Rico lebih dalam lagi ke dalam vaginaku, membuat cairan dari dalam vaginaku terus mengalir tanpa henti.

membuat Desahan yang keluar dari mulutku semakin kencang. Semakin lama Rico memberikan rangsangan di dalam vaginaku, membuatku menggeliat dan mengerang semakin kuat. Kurasakan lagi vaginaku berkontraksi, dan aku pun orgasme.

Setelah orgasmeku reda, Rico dengan wajahnya yang basah dan penuh gairah menindih badanku yang sudah telanjang bulat. Rico mengulum bibir dan lidahku. Tangan kiriku kemudian menarik handuk yang masih menutupi bagian bawahnya. Membuatku merasakan penisnya menusuk perutku, membuatku semakin bergairah. Ciuman kami semakin basah. Mulut kami terbuka lebar, bibir saling beradu. Lidah Rico dengan lincah menelusuri bagian luar dari mulut dan daguku. aku pun membalas kelincahannya. Lidahku membasahi mulut dan dagunya.

Setiap kali lidahnya menyapu permukaan kulitku, kurasakan api hasrat liarku makin membesar. Lidah kami akhirnya bertemu. Aku makin bertambah semangat dan terus mendesah nikmat.

Tanganku menelusuri seluruh bagian dari punggungku. Rico membelai kepalaku dan tangan kirinya meremas-remas pantatku yang bulat.

"aaahh,, mass,,,"
Rico tiba-tiba menghentikan cumbuannya, "sayang... aku mencintaimu, aku ingin kamu seutuhnya" dan mencium lembut bibirku yang sudah basah. Aku sudah terlalu dipenuhi gairah karena segala tindakan Rico.

Hingga rasanya bicara aku sulit. Kulingkarkan kedua lengaku di leher Rico dan kuhisap kedua bibirnya dalam-dalam sebagai jawabanku. Aku ingin segera menanggalkan keperawananku dalam pelukan Rico.

Rico mengalihkan ciuman bibirnya keleherku yang putih, menciuminya, menjilatinya, membuatku semakin terangsang. Kurasakan penis Rico mengusap vaginaku, membuatku semakin bergairah, apalagi kedua payudaraku yang sudah sangat mengeras dimainkan oleh Rico.

Jilatan Rico dari leherku terus kebawah hingga lidahnya menyentuh ujung puting susuku yang makin membuat aku mengerang tak karuan, "aaahh,,,oohh,,,mmm,,aahh" .Sementara puting susuku yang satu lagi masih tetap dia pilin dengan sebelah tangannya.

Kemudian tangannya terus kebawah payudaraku dan terus hingga akhirnya menyentuh permukaan vaginaku. Tak lama kemudian kurasakan penis Rico tenggelam di dalam vaginaku setelah susah payah karena vaginaku yang sempit.

"Uuuh,,,aarggh,,,," ku rasakan nyeri yang sangat hingga menangis.
"Sakit ya, sayang... sabar, ya.. Ntar juga hilang kok" Rico menenangkanku, sambil mencium mataku yang mengeluarkan air mata.

Setelah kurasakan vaginaku mulai terbiasa dengan kehadiran penis Rico, Rico kemudian menggerakkan penisnya perlahan, keluar-masuk vaginaku. Semakin lama gerakannya semakin cepat dan membuatku mendesah nikmat. Makin lama makin cepat, kembali aku hilang dalam orgasmenya yang kuat dan panjang.

Tapi Rico yang tampaknya nyaris tidak dapat bertahan, semakin mempercepat gerakannya. Aku yang baru saja orgasme merasakan vaginaku yang sudah terlalu sensitif berkontraksi lagi..

"Sayaang,, aku sudah mau keluar, dikeluarin di mana?" tanya sambil terengah-engah.
"Di dalam saja, mass,," Toh, aku juga dalam masa tidak subur. jadi buat apa dikeluarin di luar, pikirku.

Tak lama kemudian aku segera mengalami orgasme bersamaan dengan Rico. Ku rasakan semburan di dalam liang vaginaku yang memberikan kenikmatan tiada tara.

Rico kemudian merebahkan diri di sampingku dan memeluk erat tubuhku. Tubuh mungilku segera tenggelam dalam pelukannya. Tangan Rico dengan lembut membelai rambut panjangku, "Anggi sayang... Selamanya kita bersama ya, sayang." dan ciuman lembut, romantis mendarat di bibirku.

"Iya, mas.." ku cium bibirnya lambat tapi sesaat. kemudian ku rapatkan badanku ke badannya. Ku lihat jam di kamar menunjukkan pukul 01.00, mataku pun sudah lelah dan kami pun tidur dengan pulas.

Pagi menjelang, sinar matahari masuk ke dalam kamar melalu jendela dan membangunkanku. Ada sedikit rasa terkejut melihat wajah Rico karena baru pertama aku tidur dengan laki-laki.

Tapi teringat kejadian semalam membuatku kembali terangsang. Perlahan, ku cium bibi Rico yang sedikit terbuka. Ternyata ciumanku membangunkan Rico yang kemudian membalas ciumanku dengan lebih bergairah dan menggigit telingaku.

"Selamat pagi sayangku, cintaku,," ucapnya.
"Pagi,,," ku cium lagi bibirnya dan tak lama kami pun saling mengulum bibir satu sama lai, dan memainkan lidah, menambah kenikmatan di pagi hari. Karena ingin sedikit iseng, ku lepas ciumanku

"Aku mandi dulu, ya..." belum sempat aku berdiri, baru duduk, Rico menarik perutku, menciuminya dengan lembut. Membuatku menahan keinginan untuk meninggalkan tempat tidur.
"Nanti saja sayang.." Perlahan ciuman Rico dari perut naik menuju leherku, menjilatinya, membuatku mendesah nikamat, "aahh..mmm.."

Rico menjilati leherku dari belakang. Tangan kanannya meremas-remas payudaraku dan tangan kirinya menekan vaginaku. Ku rasakan jarinya masuk menyusuri liang vaginaku, memainkan klitorisku. Tak lama badanku pun menggeliat, pinggulku terangkat, dan orgasme pertama pagi itu datang.

Dengan lembut Rico memangkuku. Diletakannya aku di atas kedua pahanya. Kakiku melingkar di punggungnya. Kami pun berciuman dan Rico perlahan memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.

Rico kemudian memompa penisnya, membuatku menggelinjang penuh nikmat. Sambil memainkan penisnya, Rico menikmati kedua payudaraku yang mengeras.

"aaah,,aah,,aahh,," semakin lama, semakin cepat, dan aku merasakan vaginaku kembali berkontraksi. Ku peluk kepala Rico dengan erat dan aku mengerang karena orgasme "Aaaaaaahhhh...." yang disusul dengan Rico yang juga mencapai puncaknya.

Setelah itu kami bercumbu lagi beberapa saat kemudian baru mandi dan pulang ke kota meninggalkan seprei kamar yang basah karena cairanku dan Rico serta bercak darah pertanda hilangnya keperawananku.

Sebelum memulangkanku ke kos, kami mampir ke kos Rico untuk bercinta lagi. Sejak saat itu, setiap akhir minggu jika tidak ada kesibukan kami pasti check in di hotel untuk bercinta.

Kapan-kapan aku akan membagikan kisah cintaku yang lain bersama Rico tentunya.

Kalau ceritanya kurang merangsang maaf, ya.. maklum baru pertama...

Cerita ML di Kamar Mandi Kereta Api


“Her..”, kudengar bisikan.
Aku menengok. Kulihat Santi mengintip dari pintu kamar kecil sambil memberi kode agar aku mendekatinya. Aku masih diam. Bengong. Dia lambaikan lagi tangannya. Aku berjalan ke arahnya.
“Masuklah ..”, bisiknya ketika aku ada di depan pintu kamar kecil.
GILA! Santi telah telanjang bulat di kamar kecil. Pintu segera ditutupp begitu aku masuk. Aku langsung dipeluk dan diciumnya. Lamaa. Aku segera menguasai diri. Kuelus seluruh tubuhnya. Sambil berciuman, kuusap pantatnya yang padat dan mulus.

Aku turun menciumi lehernya. Kujilati sambil meremas-remas dadanya. Tangan Santi membuka sabuk dan resleting celanaku. Tanganku lalu bergerak ke bawah. Kuusap vaginanya yang mulai basah. Kumainkan klitorisnya hingga dia melenguh. Suara kereta menelan suara desah Santi. Tangan Santi meremas-remas penisku. Aku merasa mulai keras. Tangan halusnya mengocok penisku yang telah keluar dari sarangnya. Sementara itu mulutku terus mengunyah susunya.. Santi mulai nggak tahan.


Dia lalu nungging sambil memegang wastafel.
“Sekarang Her..” Desahnya.


Urusan kantor telah selesai dan hari itu juga aku harus kembali ke Jakarta karena ada janji dengan pacarku malam ini. Rasanya capek sekali terutama pikiranku. Aku segera ke Stasiun Bandung untuk memburu Kereta Api Argogede yang ke Jakarta.

Kubayangkan pacar manisku yang menunggu di stasiun.
“Permisi Mas..”, kudengar suara lembut.
Dengan cuek kakiku kutekuk dan gadis itu melewatiku untuk duduk di sebelahku. Mataku tetap terpejam. Kucium wangi parfumnya. Ah, mahal juga, batinku. Kereta mulai berjalan. Aku selonjor kembali dan tanganku kuletakkan di perutku. Rasa kantuk mulai menyerangku. Sekitar setengah jam perjalanan, kantukku makin menjadi. Tanpa sadar tanganku jatuh ke samping. Sempat menyentuh kaki gadis sebelahku tapi segera kutarik kembali. Dua kali tanganku terjatuh.
“Maaf..”, kataku tetap merem dan badanku kutegakkan.
Aku kembali terkantuk-kantuk.. Kurasakan tanganku terjatuh kembali. Kali ini kesamping, kecelah antara aku dan dia duduk. Aku sudah tak mampu lagi menangkatnya. Sudah terlalu ngantuk. Atau barangkali sudah setengah tidur tapi sedikit aku masih merasakannya.

Agak lama tanganku di sampingku. Dan kurasakan tangan halus menyentuh tanganku..Aku diam saja. Aku merasa tanganku diremas. Cukup lama tanganku diremas dan tanganku lemas saja. Kedasaranku mulai pulih. Tapi aku pura-pura tetap memejamkan mata. Tanganku sengaja kulemaskan agar dikira aku benar-benar tidur. Perlahan tanganku di bawa ke pahanya. Ah kayaknya dia memakai rok mini. Halus sekali pahanya. Hangat. Tanganku digeser-geserkan ke pahanya. Aku tetap memejamkan mata. Aku nggak tahu sekitarku. Mungkin dia lihat-lihat dulu, kalau nggak ada yang lewat tanganku digeser-geser.

Aku juga merasa tangannya mengambil tiket di sakuku ketika kondektur lewat di bangku kami. Tiba-tiba dia meletakkan tanganku kembali ke samping. Mungkin dia sudah tahu kepura-puraanku. Aku berlagak seperti bangun tidur. Dan pura-pura tak tahu apa-apa. Aku mulai membuka mataku. Kutengok gadis sebelahku. Dia menghadap jendela. AH cantik sekali. Tinggi cantik mulus. Rambutnya dicat agak pirang seperti gadis sekarang. Benar, Dia memakai mini. Pahanya muluuss sekali.

Kupandangi dia sambil pura-pura melihat pemandangan ke luar jendela. Tanpa menengok, gadis itu meletakkan tangannya ke samping. Hmm.. Aku tanggap. Perlahan kugeser tanganku dan keletakkan di atas tangannya. Dia menyambutnya. Tanganku digenggam erat. Tapi kita tetap pura-pura tak tahu sambil melihat ke luar jendela.
“Ke Jakarta?”, tanyaku memecah kekakuan.
“Ya”, jawabnya sambil menoleh padaku.
Wowww..cuantik sekali. Pasti blasteran. Bibirnya tipis menantang. Tangan kita tetap saling meremas.
” Sorry, aku tadi ngambil tiketmu di sakumu”, katanya.
“Oh ya? kondekturnya sudah lewat?”, tanyaku pura-pura nggak tahu apa yang terjadi.
“Santi”, ujarnya sambil mempererat genggamannya. Dia pakai tangan kanan dan aku pakai tangan kiri. Tangan kita tersembunyi di celah antara kita duduk.
“Herman”, kataku. Aku tersenyum. Dia tersenyum penuh pengertian. Cukup lama kita duduk sambil berpegangan tangan.

“Aku mau kebelakang. Merokok”, bisikku. Aku lalu bangkit. Berjalan ke belakang dekat kamar kecil. Kukeluarkan rokokku dan aku mulai merokok sambil melihat pemandangan luar dari kaca pintu kereta. Kira-kira 10 menit pintu otomatis terbuka. Santi keluar. Dia lihat aku sebentar dan tersenyum. Aku tersenyum juga. Dan dia masuk kamar kecil. Aku melanjutkan merokokku sambil lihat keluar.
“Her..”, kudengar bisikan.
Aku menengok. Kulihat Santi mengintip dari pintu kamar kecil sambil memberi kode agar aku mendekatinya. Aku masih diam. Bengong. Dia lambaikan lagi tangannya. Aku berjalan ke arahnya.
“Masuklah ..”, bisiknya ketika aku ada di depan pintu kamar kecil.
GILA! Santi telah telanjang bulat di kamar kecil. Pintu segera ditutupp begitu aku masuk. Aku langsung dipeluk dan diciumnya. Lamaa. Aku segera menguasai diri. Kuelus seluruh tubuhnya. Sambil berciuman, kuusap pantatnya yang padat dan mulus.

Aku turun menciumi lehernya. Kujilati sambil meremas-remas dadanya. Tangan Santi membuka sabuk dan resleting celanaku. Tanganku lalu bergerak ke bawah. Kuusap vaginanya yang mulai basah. Kumainkan klitorisnya hingga dia melenguh. Suara kereta menelan suara desah Santi. Tangan Santi meremas-remas penisku. Aku merasa mulai keras. Tangan halusnya mengocok penisku yang telah keluar dari sarangnya. Sementara itu mulutku terus mengunyah susunya.. Santi mulai nggak tahan.

Dia lalu nungging sambil memegang wastafel.
“Sekarang Her..” Desahnya.
Aku pelorotkan sedikit lagi celana panjang dan dalamku. Perlahan aku mulai tusukkan penisku.
Ahh.. Kereta bergoyang. Aku juga mulai menggoyang Santi. Dia memejamkan matanya. Aku memeluknya dari belakang sambil memegang susunya. Tusukanku makin lama makin cepat dan keras. Aku mulai berkeringat.
“Kamu diam Her..rasakan tusukan Argogede”, bisiknya sambil menoleh.
Aku mengikutinya. Benar saja. Aku diam. Tapi Kereta secara otomatis telah menggoyang aku untuk memasukinya. Ah..nikmat sekali. penisku seperti diremas-remas vagina Santi. Aku memeluknya lebih erat. Tanganku kencang memegang susunya.
“Aku mau nyampe..”, desahnya.
“Aku juga..”, bisikku.
Aku makin erat mendekap dia. Kereta menggoyang kita. Enak sekali.

Cukup memasukkan penisku ke vaginanya dan goyangan terjadi otomatis. Aku merasa spermaku mau keluar.
“Di dalam atau di luar?”, bisikku.
“Dalam saja”, desahnya terengah.
Dan..aku mengejang..Santi mengejang.. Spermaku berhamburan menyemprot di dalam vagina Santi..aku nikmati keadaan ini sampai habis. Aku basuh dengan air dari wastafel. Kukancingkan celanaku dan sabukku. Kucium Santi sekali lagi sambil memegang susunya. Aku mengintip keluar pintu. Aman.

Aku lalu keluar dan menuju tempat duduk. Aku selonjorkan kakiku dan kupejamkan mataku..
“Permisi..”, kedengar bisikan lembut. Aku tekuk kakiku untuk Santi lewat. Aku tetap pejamkan mataku..berlagak tidak butuh.

Cerita ML dengan Wanita Asal Bali


Wisata ke Bali rupanya berubah menjadi cerita dewasa wisata seks. Perkenalanku dengan Eni yang duduk di bangku sebelah merangkai kisah yang tak terlupakan.

Ditariknya dengan keras tanganku untuk menjauh dari kemaluannya, dan dengan tiba-tiba dia terbangun, didorongnya perlahan tubuhku sampai telentang dan dia mulai merabaku dengan ganas, ditariknya kancing bajuku, celanaku, semuanya terlepas tinggal celana dalamku saja, kami tersenyum dan dengan perlahan Eni mulai melakukan aksinya, dihisapnya dadaku dan dikecupnya perlahan, dia meraba celana dalamku dari luar pelan dan terasa nikmat, tangannya yang lentik mulai merambah ke dalam celana dalamku dan “Breet”, ditariknya keluar batang kemaluanku yang sudah tegak berdiri.

Perkenalkan dulu namaku Tony pegawai Bank swasta di kota Malang. aku mengikuti tour jasa wisata umum di kotaku untuk menuju ke pulau Bali. Bis direncanakan berangkat pukul 17.00 dari tempat jasa wisata tersebut. Peserta berkumpul dan mulai masuk bis yang disediakan dengan nomor kursi yang telah ditetapkan. Peserta kebanyakan kaum muda yang sedang lelah bekerja dan ingin santai menikmati suasana lain di luar kantor.

“Permisi, di sini tempat duduk Nomor 6B?”, tanyaku pada seorang wanita yang duduk di sebelah jendela dengan kaca mata hitam yang tetap terpasang di matanya.
“Oh iya benar, mari silakan”, jawabnya seraya melepas kacamata serta mengemasi barang-barangnya yang menempati tempat dudukku.

Aku taksir, dia berusia sekitar 26 tahun dengan tinggi badan berkisar 165, cukup tinggi tentunya, rambut hitam pekat, kulit putih mulus serta memakai baju yang cukup ketat dengan kancing terbuka sebiji dan warna kontras dengan kulitnya yang putih, alis matanya cukup tebal dan.., ukuran dadanya kuperkirakan 34 dengan cup B seolah akan menyembul keluar, aku menarik nafas dalam-dalam. Aku duduk dengan sedikit basa-basi menanyakan sudah berapa kali dia mengikuti acara seperti ini, dia jawab sering tetapi melalui biro jasa ini masih sekali.

Bis berjalan perlahan meninggalkan kota Malang, kami masih asyik berbincang sambil sesekali aku melirik bagian dada yang cukup menantang tersebut, kubayangkan seandainya dada tersebut dapat kuraih, ahh.., Gaya bicaranya yang lugas dan tanpa ditutup-tutupi membuatku betah untuk terus bercakap mulai masalah ringan sampai masalah yang spesifik. Dia bernama Eni.

“En.., Sorry ya kamu udah married ya”, tanyaku seenaknya.
“Lho kog nanyanya ke situ, emangnya kenapa sih Mas Ton”, rengeknya manja.
“Terus kalo aku udah merried kenapa dan kalo belum kenapa kog serius banget sih”, sambungnya sambil tersenyum.
“Eh nggak kog cuman nanya aja biar aku tahu siapa kamu, ntar kalo kita akrab aku takut ada yang marah”, jawabku pura-pura bingung.
“Aku cerita ya, nanti ganti kamu ya”, aku cuma mengangguk mendengarkan.
“Aku kawin muda 18 tahun karena kecelakaan Ton, dan setelah anakku lahir suamiku tidak bertanggung jawab terhadap keluarga, akhirnya aku bercerai dan melanjutkan kuliah sampai selesai dan berusaha sendiri dengan modal yang diberikan orang tuaku, aku bergerak dibidang percetakan, anakku berusia 7 tahun tinggal bersama orang tuaku hanya sesekali saja aku menjenguknya jika rindu, ah.., udah ah jangan diterusin, aku ke sini ini bukan untuk bagi cerita lho, aku pengin santai abis kerja gitu aja.., nah akupun juga demikian nggak pengin tahu kamu lebih jauh yang pentingsaat ini kita satu bis bersama kan”, jawabnya lugas.
“Iya deh sorry aku nggak nanya lagi”, sambil kutoleh wajahnya dan tak lupa kucuri pandang ke arah dada yang montok itu.

Malam semakin larut aku semakin akrab saja sama Eni, kusodorkan jaketku melihat dia merasa kedinginan karena AC di bis cukup kencang, sedangkan dia memakai pakaian yang cukup minim. Dia menerima dan menutupkan pada bagian depan dadanya. Eni kelihatan mulai mengantuk. Tanpa terasa Eni mulai terlelap dan bersandar di bahuku. Terasa hangat, dengan sedikit keberanian kujulurkan tanganku untuk memeluknya, aku beruntung karena dia tidak menghindariku bahkan semakin menempatkan diri dalam rengkuhanku.

Bis sudah memasuki kota Situbondo dan Eni semakin terlelap dalam tidurnya. Sebagai lelaki normal melihat hal seperti ini timbul rasa isengku setelah menyadari bahwa benda lunak di dada Eni menempel pada kulitku, lunak dan lembut apalagi pada waktu bis melewati jalan berliku dan bergelombang gesekan dadanya semakin kuat terasa, aku mulai merasakan ada yang bergerak di dalam celanaku, semakin keras dan keras.

Lampu bis dipadamkan dan kulihat bangku disebelah kiriku sudah terlelap juga. Aku mulai mengadakan kegiatan gerilya, dengan perlahan namun pasti kujulurkan tangan kananku yang sedang memeluk ke arah bawah ketiaknya, kusentuh dengan lembut gumpalan daging yang sejak tadi kuincar. Ah.., kenyal dan lembut, Eni menggeliat namun tetap diam, aksiku makin berani melihat kondisi ini, kusingkap perlahan kaosnya dari bawah melalui pinggangnya yang ramping, dengan berani kuraih payudaranya sebelah kanan dengan menyingkap BH-nya, kurasakan ujung payudaranya mengeras, kuusap lembut dan semakin mengeras, dia menggeliat terbangun sedikit mengerang dan berbisik, “Mas.., kamu nakal.., Jangan ah”, pintanya tanpa berusaha melarang lebih lanjut. Kenakalanku semakin menjadi, kucium wajahnya sekilas dia malu dan merunduk, menempelkan wajahnya di dadaku dan merunduk, kulanjutkan usahaku mengusap terus payudaranya yang kenyal.

Batang kemaluanku semakin mengeras tampaknya dan dia mengetahui, perlahan dia sentuhkan tangannya ke kemaluanku dan dia menatapku. “Aku.., Aku..”, belum sempat dia bicara, kusorongkan bibirku dan disahutnya dengan mesra. Kulihat sekelilingku masih tetap terlelap dan aku terus meremas payudaranya sambil mempermainkan puting susunya yang semakin mengeras tersebut. Aku semakin menjadi dan merasa aman saja karena bagian dada Eni tertutup dengan jaket hangatku, dan tangan Eni juga tidak diam dengan cekatan dan terampil tanpa komando dielusnya penisku dari luar yang semakin mengeras itu dan aku semakin tak tahan karena geli.

Waktu menunjukkan pukul 04.00 sat bis memasuki hotel di Bali, sesuai dengan kamar yang dipersiapkan aku bersebehan dengan kamar Eni, kubantu dia menurunkan barang-barangnya untuk dimasukkan dalam kamarnya.

Pada pengangkatan barang yang terakhir dipersilakannya aku duduk dulu, tapi aku sudah tidak sabar lagi, pintu kututup dan kuraih pinggang rampingnya, kusorongkan bibirku dan diraihnya dengan ganas. Aku dan dia saling melumat, tanganku mulai bergerak menangkap gumpalan di dadanya, sambil berjalan kududukkan dia di spring bed sambil kupeluk dan kuraba punggungnya, kini sampailah pada pengait BH, kutarik pengaitnya dan lepas, aku semakin bebas memegang buah dadanya dan dia menggeliat liar sambil mendesis, kancing T-shirt yang dikenakan kutarik sampai lepas dan dengan segera kulepas T-shirtnya. Aku terkagum, kulihat pemandangan yang sungguh menakjubkan gadis berbody bagus dengan dada terbuka tergolek indah, seperti gunung kecil yang mencuat dengan puncak coklat kemerahan manantang, kulit putih mulus dengan memakai celana panjang dia terpejam, mulutku mulai menyusuri wajah turun ke leher dan akhirnya menancap pada ujung payudaranya.., Kuhisap.., terus sambil tak henti-hentinya tanganku meraba pada bagian lain.
“Oh.., Mas.., Maass”, erangnya.

Tanganku mulai turun ke bawah, kubuka kancing celananya dan perlahan kumasukkan tanganku pada bagian lunak berbulu lebat dan mulai basah. Kuusap dengan lembut, dia tidak menolak bahkan memegang tanganku untuk lebih lama tinggal di tempat basah tersebut. Kumasukkan perlahan jari tanganku.., basah dan semakin basah, dia semakin liar bergerak dan kulihat wajahnya memerah. Tanganku berhenti pada benda kecil yang ada diantara bukit berbulu tersebut, dengan lincahnya kuputar-putar benda kecil yang bernama clitoris dan kudapatkan vaginanya semakin berair.

” Aku nggak tahan Mas.., ah.., aahh”, dipeluknya aku erat-erat dan mulutku masih tetap menghisap ujung buah dadanya. Dengan gerak gemulai dia menurunkan seluruh kain yang menempel di tubuhnya, kini semuanya nyata, gadis dengan kulit mulus tanpa cela tergolek mesra di ranjang. Dengan ada bagian hitam legam penuh bulu menarik sekali nampaknya.

Ditariknya dengan keras tanganku untuk menjauh dari kemaluannya, dan dengan tiba-tiba dia terbangun, didorongnya perlahan tubuhku sampai telentang dan dia mulai merabaku dengan ganas, ditariknya kancing bajuku, celanaku, semuanya terlepas tinggal celana dalamku saja, kami tersenyum dan dengan perlahan Eni mulai melakukan aksinya, dihisapnya dadaku dan dikecupnya perlahan, dia meraba celana dalamku dari luar pelan dan terasa nikmat, tangannya yang lentik mulai merambah ke dalam celana dalamku dan “Breet”, ditariknya keluar batang kemaluanku yang sudah tegak berdiri. “Woow”, serunya berdesah, “Belum pernah aku melihat benda yang seperti ini”.
Kulirik kemaluaku dengan ujung yang membonggol memerah dan berdenyut keras.
“Ini punya manusia apa kuda?”, tanyanya manja.
“Punya manusia dengan ukuran kuda”, jawabku terpejam dan pada saat itu pula kulihat ujung kemaluanku sudah masuk dalam mulut Eni. Memang kabarnya sih (nggak GR lho, pada waktu luang aku mencoba mengukur kemaluanku ternyata memiliki panjang 17,5 cm dan lingkarnya cukup segenggaman tangan normal) disedotnya kemaluanku sampai pipinya kelihatan cekung. Mataku terpejam merasakan nikmatnya sedotan Eni. Tanganku meremas rambutnya sambil sesekali kutarik rambutnya. Tidak berhenti sampai di situ saja biji kemaluanku tidak luput dari keganasan mulut Eni, terasa bergerinjal dan licin.

Aku mengerang dan Eni semakin gila memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya yang mungil dengan cepat keluar masuk sampai terlihat otot kemaluanku semakin memerah dan tanganku juga tidak mau diam dengan meraih kemaluan Eni, kukucek dengan jemariku memelintir clitorisnya. Dia mulai memuncak, dipegangnya gagang kemaluanku dan ditutunnya ke dalam liang vaginanya, dia mendudukiku.

” Sekarang ya Maass aku nggak kuat.., hoo”, erangnya.
Aku diam saja dan, “Brreess”, ditekannya kuat-kuat vaginanya menutupi kemaluanku. Aku geli bukan kepalang, tapi kulirik masih kepala kemaluanku saja yang tenggelam dalam vaginanya, digoyangnya lagi vaginanya perlahan, centi demi centi kemaluanku amblas dilahap vaginanya. Dia menjerit dan mengerang begitu merasakan vaginanya penuh dengan kemaluanku, sesak rasanya kemaluanku tidak dapat bergerak di dalam vaginanya.

Kami diam sejenak, aku rasakan kemaluanku seperti dipijat-pijat dan berdenyut, “aahh”, erangku. Eni mulai bergerak maju mundur dan naik turun. Semakin lama semakin cepat disertai erangan manja yang membuat aku semakin terangsang. Kupegang pinggangnya untuk membantu lancarnya gerak kemaluanku mengucek kemaluannya. Dan, “Ooohh.., dengan kuat sekali dia memelukku dengan kaku sambil berteriak histeris.
“Ampuun aku nggak kuat mau keluar Ton”, erangnya. Kurasakan semakin licin kemaluanku mengocek kemaluannya. Dipeluknya aku erat-erat dan kurasakan adanya kuku yang menancap di punggungku.

“Jangan gerak dulu Ton aku nggaak kuat..”, pintanya.
Kudiamkan kemaluanku tetap bersembunyi di vaginanya. Tidak lama kemudian dia lemas dan telentang, kulihat kemaluanku masih tegak berdiri dan siap menghunjam. Kuambil handuk dan kuusapkan pada vaginanya yang basah. Setelah kering kucoba memberikan rangsangan dengan membiarkan mulutku menjilatinya. Dan ajaib, Eni mulai terangsang lagi, Eni menggeliat begitu lidahku mempermainkan clitorisnya, kugigit kecil dan kudengarkan suara teriakannya semakin menjadi.

Disorongkan pantatnya dan hidungku ambles ke lubangnya, tercium bau segar vaginanya dan batang kemlauanku semakin keras memerah. Aku berdiri dengan memegang batang kemaluanku, kusibak rambut di seputar kemaluan Eni dan kugesek-gesekkan kepala kemaluanku menyodok clitorisnya, dia semakin menggila. Kutuntun pelan-pelan dan tidak seperti pertama tadi, batang kemaluanku lebih mudah menerobos vagina Eni yang sudah mulai membanjir itu.

Dengan lancar mulai kugerakkan keluar masuk ke vaginanya, Eni menggoyangkan pantatnya mengimbangi permainanku sembari tangannya menggapai punggungku dan sesekali desisan suaranya menambah rangsanganku.
“Teruus.., Toon,.. aahh”.
“Yaahh.
“Ahh.

cerita panas, 17 tahun, cerita seks, cerita sex, cerita dewasa, Cerita dewasa 17 tahun, cerita mesum,



Semakin lama semakin kurasakan mudah menggoyang kemaluanku dan terasa berkecipak suara beradunya vagina Eni dan kemaluanku. Kepalaku mulai hangat dan kemaluanku mulai meregang.
“Enn.., aahh.
“Apa Ton.
“Aku nggak kuat En.., Mau keluar.
“Aku sudah tiga kali Ton.., Tapi sebentar Ton.

Tiba-tiba ditariknya batang kemaluanku dan dikocok sambil mulutnya menghisap ujung kemaluanku, dengan rakusnya ditarik dan dimasukkan secara cepat kemaluanku pada mulutnya yang mungil dan tak henti-hentinya dia berguman, aku semakin geli dan geli, “aahh”, sesaat kemudian, “Srreett”, kurasakan ada sesuatu zat yang keluar dari kemaluanku dan tidak disia-siakan oleh mulut Eni, dihisap dan hisap terus, tak terasa mulut Eni penuh dengan tumpahan air maniku bahkan ada beberapa yang sampai ke pipinya. Dia tersenyum, dibersihkannya kemaluanku dengan mulutnya sambil terus diciumi tanpa henti dan pecah rasanya kepalaku menahan geli yang tidak terkira.

Aku tergeletak tak berdaya dengan keringat mengucur dari setiap centi tubuhku. Dipeluk, dikecupnya tubuhku oleh Eni. Dipegangnya kemaluanku yang mulai mengecil dan diciumnya kembali.
“Aahh.., sudah dulu ah.., aku masih payah”, pintaku manja.
“Enggak kog aku cuma membersiin yang tadi saja, ini masih ada sisanya kog”, sambil terus melumat kemaluanku dan menghisapnya hingga bersih.
“Terima kasih ya Ton.., kamu hebat”.
Kuusap rambut dan tubuhnya yang polos, “Ah.., sama saja, aku belum pernah merasakan hal yang heboh seperti ini”.

Paginya rombongan melanjutkan perjalanan ke obyek wisata dan aku tidak lepas-lepas mengamit lengan Eni dan dia bergelayut dengan manja.

Sepulang dari wisata Bali petualangan seks-ku dengan Eni terus berlanjut sampai Eni melangsungkan pernikahan. Sejak menikah kami tidak pernah lagi bertemu, karena Eni sekarang tidak lagi ada di kotaku.

Cerita mesum dengan ibu kandung sendiri


Cerita mesum antara anak dengan ibu kandung sendiri terjadi beberapa tahun yang lalu. Cerita seks mesum sedarah ini adalah rahasia saya dan harus terus untuk diriku sendiri selama bertahun-tahun, tentang apa yang saya ibu tiri Teresa melakukan satu pagi musim panas. Sekarang, saya pikir saatnya saya membuat mengetahui rahasia semua kisah aneh dan mengerikan; rekening “Mum Anda, Mum Anda!” cerita seks.

Beberapa bulan setelah insiden “Penyiksaan Teresa” [yang akan di cerita lain] ketika saya berumur 18, itu terjadi. Pertama, aku mendengar beberapa anak usia 18-19 lokal tahun berbicara tentang Mum dan film porno rahasia nya! Jelas film ini telah mendapat ke preman lokal tertentu, setelah Mum membuatnya dengan gangster, melacur diri untuk menyelamatkan kita. Para remaja jelas mengenal mereka. Itu jelas bagaimana mereka bisa melihatnya, dan diakui IBU, bahwa, tampaknya sopan dan tepat kelas ibu rumah tangga menengah mereka tahu, dari ujung jalan cerita seks sedarah !

Salinan video berjudul “Penyiksaan Teresa” adalah dimasukkan ke dalam kotak pos kami satu hari, yang ditujukan kepada Mum, dengan catatan menceritakan yang telah melihatnya. Dikatakan bahwa jika ia ingin mereka untuk tetap diam tentang hal itu dan tidak membiarkan hal itu mendapatkan sekitar untuk orang-orang seperti bos Dad dan rekan, teman-teman kita dan lingkungan juga, mereka menginginkan sesuatu darinya sebagai imbalan untuk diam mereka! Pada saat ini saya belum melihat apapun dari film, dan Mum meraihnya dariku bersama dengan catatan sebelum aku bisa memeriksa video. Surat itu dari sekelompok anak muda di akhir usia belasan yang tergantung di sekitar daerah menyebabkan masalah, yang sebagian besar menganggur tetapi mendapatkan penghasilan mereka dari kejahatan kecil.

Aku menduga itu semacam film seks yang dia lakukan, bahkan saat itu, tapi Mum bilang aku tidak harus bertanya tentang hal itu, dan menekan saya untuk menjaga rahasia catatan dari Ayah dan orang lain. Namun, setiap kali ia pergi berbelanja dengan saya datang bersama-sama untuk membantu juga, kami harus berjalan melewati ruang para pemuda ‘, yang merupakan kliring kecil dalam sepotong sedikit berhutan tanah kosong, di tepi sebuah raiway bekas tua di sebuah jalan. Saya telah melihat sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir, bahwa setiap kali kita melewati mereka di sana, Mum akan mendapatkan siulan dan bergumam sindiran dari mereka. Bahkan gadis-gadis, yang menarik tetapi nakal, rebus jenis.

Aku pernah mendengar gadis-gadis itu biseksual, dan bahkan terlihat memiliki orgy lesbian di sana. Saya akan selalu mendapatkan memerah, marah marah pada komentar para pemuda ‘padanya, dan mengeluh getir tentang hal itu kembali ke rumah. Namun, Mum melarang saya untuk mengatakan sesuatu kembali, dan menyuruh saya untuk tenang, mengatakan hal itu tidak mengganggu dan bahwa mereka hanya memancing kami. Aku gelisah setuju akan konyol untuk naik ke provokasi.

Diam-diam meskipun, aku tahu Mum menikmati perhatian, dan aku sangat cemburu, tetapi diam-diam mulai memukul off di malam hari tentang hal itu. Juga, saya melihat bagaimana dia mulai berpakaian lebih seksi, bahkan tartily, dan akan ayunan pinggulnya lebih, pada setiap hari ia akan melewati geng. Saya selalu sekarang neurotik menghujani dengan pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang terjadi, apa yang mereka kata dll, setiap kali ia harus melewati mereka di jalan tanpa aku. Aku berada dalam cemas, dilecehkan negara cukup tulus, namun memiliki tonjolan misterius di celana juga karena aku terobsesi tanya dia!

Suatu hari ketika kami lewat, para pemuda sedang bermain dengan bola plastik yang mereka melempar satu sama lain di Den seperti yang kita berjalan di jalan setapak. Tiga dari gadis remaja berjalan di belakang kami, setelah berkunjung ke toko untuk rokok. Ketika kami melewati ruang duduk, pemuda melemparkan bola keluar melewati kami mischeviously dan Mum mengangkatnya. Mereka insited Mum masuk ke sarang mereka untuk mengembalikannya.

Saat ia pergi di sana untuk melakukannya, pemuda berkata, “Hei Teresa, bisa kita bicara sebentar?”

Aku menunggu beberapa detik di luar, maka emosi saya naik dan saya mulai badai off dengan marah, namun perlahan dan gelisah, berlama-lama baginya untuk mengikuti. Aku bisa mendengar mereka bertanya “Itu Anda, bukan? Anda berada di Penyiksaan Teresa?”

Para 3 gadis itu melihat melalui pagar pada Mum mengobrol dengan pasangan mereka, dan aku tidak bisa pergi lima puluh meter sebelum gadis-gadis tiba-tiba meledak dalam tawa, dan berjalan santai setelah aku, lalu kupanggil.

Gadis terpendek berteriak, “Bobby!” Saat aku berbalik dia pergi, “Para pemuda yang meminta sesuatu ibumu!”

Gadis kedua diperparah dengan menambahkan dalam aksen tarty sehatnya, “Sesuatu DIRTY!”

Gadis yang lebih tua jangkung mungkin 21, dibatasi mengejek dengan menunjuk ke arahku dan berteriak, “MUM ANDA! MUUUM ANDA, YYYOURR MMUUUUUMMMM!” Untuk lagu “Cuck-oo! Cuck-oo!”

Aku berlari kembali semua bingung dan menemukan Mum duduk, tersenyum, pada log di antara lima pemuda.

Dia terkikik melihat kegelisahan saya, lalu berkata seolah-olah semua itu lelucon ringan, “Bob, ini pemuda yang bagus telah mengambil sedikit mewah bagi saya Mereka telah meminta saya untuk mengambil pakaianku untuk mereka!”

Salah satu pemuda mendorong lebih jauh, masih seolah-olah itu semua hanya tertawa, dan berkata, “Hei Bobby, Mum Anda keren Bisakah kita bercinta ibumu?”

Aku merona merah saat itu, begitu terkejut aku hampir tidak bisa bicara. “Apakah ANDA ingin melakukannya?” Aku bertanya Mum. Dia hanya tersenyum dan berkata, “Ya!”

Aku tergagap, dan bergumam, “Ehm;! Ya, Tidak, aku tidak keberatan!”

Para pemuda tertawa. Mum meyakinkan saya itu semua tertawa, tak ada yang akan terjadi, tetapi dia mengambil rokok yang ditawarkan dari mereka, dan mengatakan saya untuk pergi ke rumah, ia segera menyusul, setelah dia selesai merokok dan mengobrol dengan ini ” bagus anak-anak. “

Wajahku seperti guntur, tapi aku harus pulang, atau risiko mencari konyol seolah-olah aku tidak bisa diajak bercanda, atau lebih buruk, seolah-olah saya benar-benar berpikir dia akan melakukan sesuatu dengan mereka.

Aku berhenti di ujung jalan dan berbalik. Aku harus melihat apa yang terjadi dengan Mum!

Gadis-gadis sudah di Den, dan saya bisa bersembunyi di semak-semak dan mengintip pada semuanya.

Mum berdiri di tengah lingkaran pemuda, mulai pakaian!

Entah bagaimana dia tampak seperti simbol seks glamourous dan seorang ibu rumah tangga diintimidasi saraf malu, sekaligus. Dia mengangkat gaunnya sedikit, memperlihatkan pahanya dan kemudian gelandangan pantied ke mereka, karena mereka egged dia. Kemudian saya berguncang dalam kegembiraan sebagai blus Mum terkancing, unclipped bra dan muncul titties keluar untuk melihat mereka, dan mereka bersorak saat ia membiarkan udara musim dingin di payudara telanjang. Dia melanjutkan dalam vena menghapus gaunnya, kemudian sepatu.

Ketika pada tuntutan mendesak mereka akhirnya dia merayap keluar dari celana dalamnya dan berdiri telanjang di depan, mata tebal penuh nafsu dan sedikit kejam dari pemuda dan gadis-gadis, aku merasakan ketegangan di udara datang ke puncak, dan aku orgasme spontan! Dia tampak begitu terbuka, sehingga telanjang dan rentan, namun begitu seksi! Komentar mentah dari anak-anak nakal tentang tubuhnya dan apa yang mereka ingin lakukan padanya tampak untuk memperpanjang cum saya, sementara Mum tampak di lautan kebahagiaan dengan mereka yang kasar, suara parau mengejeknya!

Dia tersenyum nakal, berkata, “Kamu cakep Bastards muda!”

Aku hampir tak percaya. Setelah melacurkan diri sebelum ke Kabul, untuk menyelamatkan keluarga kami dari hutang dan kepemilikan kembali, di sini ia akan pelacur dirinya lagi, untuk perlindungan hubby dan aku!

Sekarang pemuda membuka celana mereka dan mengambil mereka pergi, membiarkan Ibu melihat mereka tegak, penis muda berbulu. Beberapa sangat besar, beberapa ukuran rata-rata tetapi menampilkan vena menonjol, dan dua penis mereka bentuk agak lucu! Para pemuda berdiri dalam lingkaran, dengan Mum sebagai pusat perhatian dari lima mereka menatap lapar, sementara gadis-gadis duduk mencari di, merokok dan membuat sindiran kotor padanya. Para pemuda lewdly mengelus ayam mereka ke arah Mum dan menggoyangkan kulit khatan mereka pada jari dan ibu jari, karena mereka menyeringai dan menegaskan kembali apa yang akan mereka lakukan padanya!

Tiba-tiba Munchie, pemimpin mereka datang kepadanya. Para pemuda semua mundur sedikit, untuk membiarkan dia mencumbu nya. Mum menggigil dalam kegembiraan saat ia meraih dari belakang, tangannya datang kemari untuk memeras payudaranya, dan dia tersentak kaget saat ia dorong yang besar besar kontol di sepanjang punggungnya dan membiarkan berdenyut terhadap pantatnya, seperti hewan liar tidak sabar menuntut itu mangsa.

“Corr, Teresa aku! Ingin melakukannya untuk Anda untuk usia!” geramnya.

Mum jelas sangat terangsang saat ini, keinginannya telah mengatasi rasa malu. Dia berbaring telentang, di tengah-tengah lantai berumput ruang duduk, dan membuka kakinya, WIDE! Mereka semua menatap gundukan vagina mengembang sempurna nya pirang, sebagai Munchie berbaring di atas tubuhnya. Dia sungguh-sungguh dipandu alat berbulu gelap ke pintu masuk vulva-nya.

Tiba-tiba ia mengeluarkan bahan peledak, “OOOOOOUUUURRRRGGHHH!” saat ia menghunjamkannya tepat celah berbulu pirang dia!

Perutku bergolak saat aku melihat anak itu mendorong penisnya sampai celah berair Mum saya!

Dia membungkus lengannya putaran punggungnya, dan kakinya bulat pahanya, dan mereka mulai memompa bersama-sama. Inilah Mum akhirnya, saat aku membayangkan di fantasi memalukan begitu lama. Dia berbaring telanjang di antara geng bajingan lokal; istri terhormat dewasa menikah dan ibunya, yang dengan keras mengepalkan oleh pemimpin geng jalanan itu! Ini anak siapa kita semua akan mengatakan off kali begitu banyak, dan yang selalu [yang tampaknya setidaknya], hanya sebuah jalan hooligan menurut Mum, sekarang semakin feminin Mum saya, perhatian penuh kasih! Dia mencintai kerasnya, tubuh muda yang kuat, penuh nafsu dan keliaran. Demikian juga ia menikmati cocok nya, dewasa tubuh lebih halus dan berbudaya. Mereka terkunci bersama, bergulir dalam gairah di lantai, di depan teman-temannya! Saat itu hampir tak terpikirkan, sehingga aneh dan absurd, tapi begitu kumuh dan horny Anda tidak bisa membantu tetapi mendapatkan dihidupkan saat melihat sureal Mum bercinta pemuda jalanan!

Aku harus mengakui, saya wanked, malu kekal saya, menonton Mum pada gilirannya mempermalukan aku dan Dad dan merendahkan dirinya sendiri dengan bedebah muda menjijikkan!

Payudaranya benar-benar bergoyang dan bergoyang-goyang seperti memukul jeli, dan dia menyukainya, akan “OOUURGH! WOARRGH!” sebagai anak benar-benar bollocked dan mengepalkan dia! Aku bahkan bisa mendengar menampar dan memadamkan tubuhnya pertemuan dan penisnya menyerang vagina yang hangat basah!

Dia menidurinya seperti ada hari esok, berguling-nya seluruh lantai dengan tangan keliling tubuhnya. Dia meremas payudaranya, dan sering wajahnya turun ke menjilati puting membesar di nya, yang berkilauan dengan keringat dan ludahnya!

Geng terdiam sebentar, terpesona oleh pemandangan Mum bercinta pemimpin mereka, dan untuk beberapa menit tidak ada suara terdengar. Nah, diam kecuali gemerisik lembut angin di kanopi daun overhead, yang belang-belang tubuh mereka di bawah sinar matahari berpola, dan tentu saja tegang dan mendengus suara mereka saat mereka kacau dalam irama ketat.

“Hughh-A-Hughh-A-Hugghhh-A-HUGGHH!”

Aku yakin Mum orgasmed. Aku mendengarnya seakan klimaks keras dan sangat arogan pada kontol mudanya, dan melihatnya menggosok-gosok kakinya dengan penuh kasih atas bokongnya dan pahanya, berdekut, “Oooooohhhh, Ohhh, Cinta!”

Pemuda akhirnya mengerang, “Ourgh aku! Cumming!”

Mereka berdua berhenti menyodorkan, dan ia menggali tumitnya ke rumput, membangkitkan gairah panggul ke dalam bukunya. Mum tersenyum pada semua geng saat ia berputar pinggulnya sekitar untuk dia, untuk benar-benar mendapatkan hasil yang paling klimaks nya!

Aku bisa melihat penisnya tertanam di celah matang merah, dan batang berbulu berdenyut, akan “Melakukan! Melakukan! Melakukan!” di vagina Mum!

Dia dipompa semua sperma yang panas menyerang jauh ke atas vagina, dan ia membelai keningnya berkeringat dengan kasih sayang saat ia menggeram dan sponked sampai twat dia!

Setelah ini, Mum sudah siap untuk sedikit istirahat, tapi yang lain tidak sabar. Mereka telah mengeluarkan ekstra panjang, tongkat yang sangat tipis dan menganjal, yang mereka gunakan untuk membuat dengan pisau lipat dari semak-semak. Mereka menggesekkan mereka melalui udara, untuk menguji mereka.

Salah satu gadis berteriak, “Benar, mendapatkan dia!”

Dua pemuda dan dua gadis lainnya menyambar Mum, memegang pergelangan tangan dan pergelangan kaki, dan mengangkatnya ke posisi terentang, bawah wajah. Mereka membawanya ke log, membentang terentang melintasi dan berpegang teguh padanya!

“Benar, Anda jalang sombong Kau akan mendapatkannya!”, Gadis yang sama pergi, dan dia dan gadis blasteran berdiri setiap sisi Mum.

Kemudian, “Buk!” Tebu mendarat tepat di seberang pantat telanjang Mum terkena! Dia menjerit kaget dan kesakitan!

Batang tidak terlalu keras, benar-benar, tetapi gadis-gadis berdarah menempatkan kekuatan penuh ke dalam hukuman mereka dan itu harus menyakiti cukup banyak, meskipun bahwa tanda itu mereka meninggalkan rambut tipis.

Mum tersentak dan berteriak di cambuk mereka Bum dia!

“WHIPPP!”

“Oooffhh!”

“WHAACCKK!”

“OooLaa!”

“THWWACKK!”

“OOOOoollllll!”

Mereka dicambuk keras-keras di pantat telanjang, dan di punggung juga, dan bagian atas kakinya. Para sadis pelacur kecil!

Anehnya, Mum segera tampak meleleh ke dalam keadaan mimpi kenikmatan masokis, dan suaranya tenggelam ke rintihan lembut!

Mum memang perlu istirahat setelah itu, mereka telah beberapa minuman dan makanan ringan dari belanja kita akan membeli, dan saat mereka berbicara kepalaku berenang dengan sifat sureal dari adegan ini, diperkuat oleh Mum tampak begitu bahagia!

Anak-anak sekarang mulai melepas beberapa pakaian mereka. Mereka dihapus celana mereka dan celana dalam, dan duduk di sekitar mendiskusikan apa yang harus dilakukan untuk berikutnya, dan diddling pussies mereka sendiri seperti yang mereka lakukan itu!

Aku tidak bisa membantu mengusap penisku saat aku melihat gadis-gadis santai duduk-duduk Mum, tangan mereka sering meraih payudaranya dan membuatnya malu ketika mereka tweak dan menggoyangkan putingnya, atau menggelitik fanny nya membuat pemuda tertawa padanya!

Pada satu titik gadis-gadis berkumpul di Mum, dan lesbianisme penuh diberikan padanya. Untuk beberapa menit mereka hanya massa tubuh menggeliat, lidah menjilat dan jari-jari perasaan, menggali dan menarik. Aku tidak bisa sering melihat apa yang sebenarnya sedang dilakukan untuk Mum, tapi dia erangan memberiku indikasi!

“Apakah Anda akan berikutnya, Gary?” mereka bertanya, ketika gadis semua bergelut dilakukan. Gary adalah salah satu, yang lebih pendek lebih muda, mungkin hanya 18, dan ia salah satu dari mereka nakal nyata, wajah-wajah kecil bulat, seperti beberapa gangster babyfaced miliki. Dia pasti sepotong, sedikit jahat pengecut pekerjaan, tapi Mum tampak seperti dia. Saya pikir Ibu saya tahu ibu Gary dari pekerjaan, dan untuk chatting dll

Dia mengatakan kepada Mum apa yang diinginkannya, dan meskipun saya pikir dia hanya pada waktu itu pernah di bagian belakang saat ia membuat video, ia dengan senang hati menyetujui permintaannya. Namun, ia ingin sedikit cambuk dia juga, pertama!

Mum berdiri dan membungkuk, menawarkan sampai pantat dia yang bedebah muda nakal dan pasangannya juga. Mereka membuatnya melompat sedikit sekarang, karena mereka swooshed tongkat melalui udara dan mengecam mereka di punggungnya!

Mum mencapai antara kakinya dan menangkup vulvanya, menggosok dirinya dalam kegembiraan keriting karena ia dicambuk oleh dua pemuda dengan orang lain tertawa dan mengolok-olok! Pasangannya segera selesai dengan itu, tapi Gary git sedikit kotor, dia trik lain lengan bajunya.

“Penyebaran pantat Anda, Teresa!” katanya. Ketika dia meraih ke belakang dan membuka pantatnya, ia menggelitik ujung tebu di arsehole Mum!

“Terus masih!” ia memerintahkan.

Kemudian, keparat sedikit kotor melakukan sesuatu yang membuat saya ingin membunuhnya. Dia mendorong tongkat ke depan, dan benar-benar mendorong ujung tongkat sekitar 5 inci sampai gelandangan Mum!

“! OOOHHHHHH WHOOOO, Anda Anak Nakal Nakal”, dia protes, tetapi dalam jawaban, dia hanya mulai menggeliat sekitar pantat dia!

“Wheeeeeee!”, Geng itu tertawa kejam!

Mum menyerah pada kehinaan dan orgasmed! Saya kira ia harus, itu begitu kotor, jahat, absurd dan merendahkan, dengan tongkat waggling pantat dan geng mencemooh padanya!

Segera, ia mengeluarkannya, dan dia berlutut di posisi merangkak, untuk Gary. Dia berminyak penisnya dengan sedikit margarin dari tas belanja Mum, dan menekan tombol untuk bumhole nya. Untuk mengejutkan saya, cincin cokelat menyerah cukup mudah, dan pemandangan aneh yang menjijikkan, kontol jelek geser ke atas arsehole Mum saya ada di depan saya! Gadis-gadis itu menggosok satu sama lain pergi sekarang, saat mereka menyaksikan Gary bumfucking nya. Ini dia lebih terangsang, ketika gadis-gadis datang di depannya dan menyaksikan ekspresi nya penghinaan dan sukacita dengan gembira.

Seperti Gary kacau Mum baik pantat, saya mendengar salah seorang gadis berkata, “Saya perlu peduli.”

Mereka membisikkan sesuatu, maka gadis itu datang dan berjongkok di depan Mum, menarik bumcheeks nya terpisah.

Dia geram, “Teresa, ini adalah apa yang kita pikirkan tentang Anda, Anda banci anak dan poncy itu, terjebak mengudara Anda meletakkan pada saat Anda benar-benar tidak lebih baik dari kami, gadis!”

Dia membuat Mum menjilati pantatnya! Gadis itu berputar di sekitar dirinya di lidah Mum, dan menggosok dirinya sendiri.

Mereka semua tertawa keras lagi!

Gary ditarik keluar sebelum datang, dan memberitahu Mum untuk menjilati kemaluannya bersih! Dia ragu-ragu, sehingga Wayne datang dan memukul pantatnya benar-benar keras dengan tongkat, untuk membuat dia melakukan itu!

Segera dia. Mum menjilat kontol Gary langsung dari gelandangan, merasakan nya sendiri Anda-tahu-apa di atasnya, sambil berlari lidahnya di seluruh kemaluannya, untuk usia! Setelah dia mengisap dia sedikit, ia menggerutu, dan benar-benar sponked keras di tenggorokannya, muncrat jusnya keluar ke lidah!

Dia menyukainya ketika dia melanjutkan, menjilati bola dan mengisap mereka seperti pelacur. Saya pikir setidaknya satu dari gadis-gadis itu cum sekarang, melihat semua ini, karena dia terbaring santai dan menerawang mata di sudut!

Pemuda, lumayan besar dengan donger besar ayam yang berikutnya Mum, menjemputnya dan terpental nya seluruh ruang dengan kemaluannya sampai vagina. Tiba-tiba, tanpa basa-basi ia mendorong pantatnya itu dan membawa pada!

Dia itu baik tergantung dari cabang, atau membungkuk log, atau mencoba untuk menyeimbangkan dengan kaki diikat terhadap pohon-pohon, sambil mengepalkan tubuhnya kumuh dengan kekuatan tersebut dan energi yang ia tertawa dan menjerit-jerit karena sukacita!

Aku wanked, dan seperti bajingan, aku spunked lagi menontonnya. Itu liar!

Mereka semua telah dia pagi itu, baik secara tunggal atau berpasangan. Mum ganda ditembus, juga! Saya akhirnya harus pulang dan meninggalkan mereka, karena kelelahan, tetapi Anda bisa mendengar suara pesta pora kasar Mum dengan geng semuanya jalan! Saya berharap tidak ada orang lain mendengar mereka!

Dia pulang dalam waktu sore hari, akan langsung ke kamar mandi dan melemparkan pakaiannya di cuci, untuk mencoba dan menyembunyikan bukti ketika Ayah pulang! Saya tidak tahu apakah dia pernah melihat saya menonton, atau setidaknya jika dia tahu aku masturbasi tentang itu, tapi saya menulis semuanya ke dalam buku harian saya, dan buru-buru untuk itu tersentak.

Minggu berikutnya, ketika aku pulang pada hari Jumat dari perguruan tinggi, Mum membersihkan kamarku, dan aku menemukan sepasang stoking Mum digunakan dan gambar telanjang kirinya dengan buku harian saya di bawah kasur saya!

Di foto itu tertulis, “Senang Anda menyukai apa yang Anda lihat Berikut hadiah untuk menyimpan hal itu!”

Dia menemukan buku harian saya dan diam-diam aku menikmati masturbasi selama cuckoldry dia!

Dia masih tidak akan membahas setiap mata pelajaran atau perilaku seksual dengan saya, dan saya tahu lebih baik daripada untuk menghadapi nya tentang apa pun, tetapi ikatan tersembunyi Mum dan suami yg istrinya tdk setia-anak ada di sana, bahkan kemudian!

Cerita ini bukan akhir dari itu. Itu hanya langkah berikutnya dalam petualangan kasar dan seksi saya “Mum suami yg istrinya tdk setia-!”

Berikut menutup kisah aneh dan seram “Mum Anda, Mum Anda!”

Saya ingin mendengar dari siapapun di luar sana [di atas 18] yang mungkin memiliki ibu tiri tersebut dan suami yg istrinya tdk setia-ibu pengalaman dan / atau fantasi. Aku yakin ada cuckolding ibu serta istri!

Cerita Dewasa Pemerkosaan Di Diskotik



Cerita Sex Pemerkosaan Di Diskotik, 3 Sep 2010. Pengen liat dengan wajah mupeng foto cewek tabo yang masih duduk di bangku SMP atau ingin membaca cerita panas SMP disini deh tempatnya. Diskotik Khusus Siswi SMA | | Infotainment Indonesia. Abg Berseragam Sexy Photos. Ira Atau Dewi | DJilat Blog.

Cerita Dewasa Pemerkosaan Di Diskotik, DJilat Blogspot dotCom DJilat.blogspot.com Blog DJilat Cerita Seks Cerita Lucah Cerita Dewasa Awek Melayu Boleh ErotikCerita Jawatan Kosong Kerajan Gosip Artis Selebriti Malaysia Antarabangsa Isu Semasa. Gua jalan-jalan ke Bengkel Diskotik ama temen gue simarkus. Disono gue ketemu cewek napsuin tapi cuek banget. Kayaknya dialagi on tapi gua perhatin dia sendirian ajah. Anaknya lumayanlah cukupkece kulitnya putih rambut lurus sepungung. Cerita Dewasa – Indonesia 3GP – Cewek Bugil – Cowok Sexy – Foto..

Cerita Dewasa Pemerkosaan Di Diskotik, Laporan dari teman-temanya yang melihat aku berkeliaran di diskotik-diskotik dengan lelaki lain membuatnya murka dan tidak mempercayai aku. Dia mengadili aku yang hanya bisa menangis dan berjanji akan menghentikan perbuatanku. Model Model Bugil Tabloid Exotica | Cerita Sex.

Cerita Dewasa Pemerkosaan Di Diskotik, Model Model Bugil Tabloid Exotica Model Indo Foto Bugil Toket Seksi indonesia telanjang artis indonesia indonesia cerita dewasa denote indonesia bugil indonesia bugil artis indonesia bugil foto artis indonesia toket ind. COM Jakarta Aktris Rahma Azhari kembali harus berurusan dengan hukum lantaran menampar seorang denote di diskotek DF Kamis 10 3 pagi. Akibat ulah. 5 hari yang lalu. Model Bugil Tabloid Exotica Download Syur Bonieta denote exo panas erotic and. Girl Sexy Indonesia Cerita Ngentot Suami Teman.

Cerita Dewasa Pemerkosaan Di Diskotik, Asyiknya ngentot suami temen cerita dewasa ngentot teman suami Kami adalah pasangan suami istri yang bahagia dalam perkawinan kami dan sama sama saling mecintai tetapi dalam kehidupan sex kami pasangan yang open-minded alias tanpa prasangka. Mengadakan pesta ulang tahunya di sebuah diskotik ternama dan terkenal di jakarta dia mengundang kami dan beberapa teman dekatnya juga rekan bisnisya. Ada beberapa dari mereka yang kami kenal ketemu beberapakali. BLOG ABANG TAMIANG – ORGANISME MISTERIUS | REKOR CERITA PALING..

Cerita Dewasa Pemerkosaan Di Diskotik, Ternyata dugan Ema salah ia terjebak oleh geng keji yang biasa melakukan pemerkosan dan mencari mangsa gadis gadis belia. Dalam cerita yang ditulis the sun siswi asal Skotlandia itu kemudian diajak oleh sekawanan pria dewasa. Video-panas-angota-dpr-purworejo-if-dengan-mh kategori info..

Cerita Dewasa Pemerkosaan Di Diskotik, gambar puki rumus ps 2 walet kalteng cewek india berjilbab tante buka baju video fre software buat iklan bokep 3gp ngentoto perawan Cerita Dewasa Sodomi car town points coins hack v1 2 exe mantra amalan doa pelet. cerita seks ngentot sama satpam diskotik artis ngintip mandi tetanga Main dengan kakak angkat lyxpc smol cx cerita panas dewasa anak ngentot ibu kandung fotos de natasha dupeyron sin censura cerita dewasa binalnya istri ku. unik.complitz.com 10 Seranga Pemegang Rekor di Dunia.

Cerita Dewasa Pemerkosaan Di Diskotik, Sebagai pembanding musik pada diskotik 39 hanya 39 berukuran 10 dB. 8. Seranga dengan Bentuk Teraneh Thorn Bug. Ukuran dan warna seranga ini sangat bervariasi namun biasanya seranga dewasa berukuran tingi sekitar 0 5 inchi dan. unik.complitz.com 10 Seranga Pemegang Rekor di Dunia.

Cerita Dewasa Pemerkosaan Di Diskotik, Sebagai pembanding musik pada diskotik 39 hanya 39 berukuran 10 dB. 8. Seranga dengan Bentuk Teraneh Thorn Bug htp hermawayne.blogspot.com. Ukuran dan warna seranga ini sangat bervariasi namun biasanya seranga dewasa berukuran. ABANG TAMIANG-CERITA MANUSIA HEWAN TEMPAT PALING UNIK ANEH AJAIB..

Cerita Dewasa Pemerkosaan Di Diskotik, 98 dari perkosan dan pembunuhan dilakukan oleh keluarga dekat atau teman korban. 8. Semut dapat mengangkat beban 50 kali tubuhnya 9. Deklarasi Kemerdekan Amerika ditulis diatas kertas marijuana 10. Titik diatas huruf i disebut 39 title 39. Orang dewasa punya 32 47. Karena langkanya logam piala Oscars yang dibagikan pada perang dunia ke I terbuat dari kayu 48. Setiap Siklus 1 tahun kutub magnet pada matahari bertukar tempat. Siklus ini dinamakan Solarmax. Gadis diperkosa 3 Pelaku Bergiliran di Atas Pohon.

Bossku Di Kantor Dan Di Ranjang



Bossku Di Kantor Dan Di Ranjang, Cerita Dewasa kali ini benar - benar berbeda. Mau tahu Bedanya? Baca terus forkamer: “Ohhhhhh…ohhhh….ohhhh…enak sekali paaa…ohhh…ohhh…” Erangku karena merasa nikmat.

Saat itu aku dalam posisi berdiri membungkuk sambil berpegangan pada meja kerja pak Yanto di ruangannya.

Pakaian atasku masih lengkap terpakai, sedangkan celana panjang dan celana dalamku sudah melorot sampai ke mata kaki. Pak Yanto sendiri sedang menyetubuhiku dari arah belakang dengan hanya mengeluarkan penisnya melalui resleting celananya saja.

CREK…CREK…CREK …CREK…CREK … terdengar bunyi suara becek dari kemaluanku yang sudah sangat basah

“Uuuuhhh…uhhh….Ake sudah mau dapet paaaa…ohhhhhh” Aku mulai merintih nikmat saat orgasmeku terasa akan datang.

Pak Yanto mempercepat gerakan pinggulnya supaya beliau juga bisa mendapat ejakulasi bersamaan dengan orgasmeku.

“A…A…HHHH…HH..” Aku mendengan beliau berteriak tertahan dengan tubuh bergetar, penisnya ditancapkannya dalam-dalam pada liang senggamaku.

“Ake…ss..saya…keluar …” bisiknya tertahan

“AHHHHMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMPPPHHHHHHHHHH…” Aku sendiri sedang sibuk menahan jeritan nikmatku sampai mukaku berubah menjadi merah padam.

SROOOTT …SROT … SROT …srot …srot … semprotan air mani pak Yanto yang hangat terasa memancar ke dalam rahimku yang saat itu sudah berisi janin berumur tiga bulan yang juga berasal dari benih beliau.

Setelah menenangkan diri sampai nafas kami tidak memburu lagi, pak Yanto kemudian mengambil tissue untuk membersihkan kemaluanku dan kemaluannya untuk kemudian membantuku memakai celanaku lagi.

Tanpa berciuman dulu karena akan membuat lipstikku berantakan, aku melangkah ke luar dari ruangan beliau karena di luar sana sudah menunggu manajer penjualan yang akan menghadap beliau.

Aku memang sering diminta melayani Quickly Sex di ruang kerja beliau terutama di pagi hari, kami hanya membutuhkan 5 - 15 menit saja untuk mencapai orgasme dan ejakulasi.

Salah satu hal yang mengurangi kenyamananku adalah aku harus menahan suara erangan nikmatku agar tidak kedengaran sampai keluar ruang kerja beliau. Aku bukanlah satu-satunya karyawan wanita yang beliau tiduri, tapi hanya aku yang beliau minta untuk melayani Quickly Sex di kantor.

Namaku Ake, umurku saat kejadian ini adalah 34 tahun, statusku sudah menikah dengan satu orang anak.

Aku bekerja di sebuah perusahaan IT dan Telekomunikasi di Bandung sebagai staf purchasing merangkap sekretaris untuk pak Yanto.

Sebelumnya aku adalah staf administrasi biasa, tapi atas permintaan pak Yanto aku kemudian dipromosikan menjadi staf purchasing sekaligus melakukan fungsi-fungsi kesekretariatan terbatas.

Pak Yanto merupakan direktur pengelola perusahaan yang juga merupakan pemilik perusahaan. Beliau merupakan orang yang sangat simpatik, penyabar dan telaten dalam mengajari anak buahnya agar bisa membantunya.

Pada waktu pertama kali aku ditempatkan di bawah beliau untuk menggantikan sekretarisnya yang mengundurkan diri karena menikah, aku merasa sangat takut sehingga sering sekali berbuat salah.

Tetapi beliau tetap mempercayaiku malah pada tahun awal tahun ini beliau mempromosikan aku sehingga gajiku naik hampir dua kali lipat.

Walaupun aku sekarang sudah lebih kenal dengan pak Yanto, tapi tetap saja aku sering merasa tidak terlalu nyaman kalau harus menghadap beliau.

Salah satu yang membuatku kurang nyaman adalah tatapan mata beliau yang sangat tajam dan kadang-kadang aku merasa seperti sedang ditelanjangi.

Ada satu perubahan yang aku alami sejak mendapat promosi yaitu aku berusaha tampil lebih menarik setiap hari untuk pak Yanto, aku tak tahu apa alasan pastinya dari keputusanku ini.

Pada suatu hari pak Yanto menugaskanku untuk mengikuti seminar dan workshop yang diadakan di sebuah hotel di daerah Jatinangor, tentu saja materinya sangat sesuai dengan pekerjaan dan bidang usaha perusahaan kami.

Selain seminar dan workshop yang aku ikuti, di hotel yang sama ternyata ada acara lainnya diselenggarakan oleh salah satu pelanggan terbesar kami.

Pak Yanto memutuskan untuk ikut acara ini untuk sekalian bertemu dengan para pengambil keputusan dari perusahaan pelanggan kami tersebut.

Oleh karena lokasi penyelenggaraan yang sama, otomatis kami mejadi sering bertemu terutama pada saat makan siang atau coffee break.

Tentu saja sebagai staf biasa aku hanya berani menyapa beliau saja, tidak lebih dari itu.

Tapi ternyata pak Yanto malah yang mulai mengajakku mengobrol, awalnya obrolan biasa seputar pekerjaan di kantor dan materi seminar, tapi akhirnya topiknya meluas ke hal-hal yang lebih bersifat pribadi.

Hari ini seminar dan workshop memasuki hari terakhir tetapi materinya sudah tidak ada yang baru sama sekali karena acaranya berupa presentasi dari perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor penyelenggaraan seminar ini.

Pada saat coffee break pagi pak Yanto mengajakku untuk jalan-jalan saja meninggalkan acara seminar lebih awal karena beliaupun sudah tidak ada acara lagi.

“Tapi suami Ake nanti sore akan jemput pa, rencananya kami akan sama-sama dari sini menengok saudara di Sumedang” Kataku yang kebingungan dengan ajakannya antara tidak berani menolak dengan takut dicurigai suamiku yang lumayan cemburuan kalau nanti tidak jadi ikut ke Sumedang.

“Habis jalan-jalan saya bisa anterin Ake balik lagi ke sini, jadi tetap bisa ikut ke Sumedang dengan suami kamu” Beliau coba menjelaskan

“Memangnya kita mau ke mana pa ?” Aku kembali bertanya

“Saya ingin ngajak Ake ke Cipanas Garut untuk berendam di sana, sambil refresing sebentar biar besok segar lagi waktu mulai ngantor”

“Hmmmm…asyik juga, tapi Ake ga bawa baju renang” Aku jadi tertarik dengan tawaran beliau.

“Saya juga tidak bawa celana renang kok … kita berendam air panasnya tidak di kolam renang, tapi di kolam rendam yang kita sewa sendiri sehingga kita bisa bebas berendam pake baju dalam atau telanjang sekalian” Katanya sambil tertawa

“Boleh juga tuh … Ake mau deh ikut, tapi bapa nanti bener-bener balikin Ake ke sini lagi ya ?”

Aku akhirnya setuju dengan ajakan beliau dan tidak terlalu memikirkan pakai apa nanti berendamnya.

Aku mau mengikuti ajakan beliau karena kesempatan ini jarang sekali bisa didapat oleh staff biasa seperti aku, sebagai boss dan pemilik perusahaan beliau lebih banyak berinteraksi dengan level manajer atau sedikitnya supervisor.

Hanya saja posisiku sebagai staff purchasing sehari-hari sering ditempatkan juga sebagai sekretarisnya untuk beberapa urusan administrasi.

Aku berharap dengan banyak kesempatan berbicara dengan bossku ini, aku bisa lebih mengenal keinginan beliau yang mudah-mudahan bisa memperlancar pekerjaan dan karirku di perusahaan.

Walaupun begitu aku juga punya sedikit rasa khawatir, apakah bossku ini punya agenda lain dengan mengajakku jalan-jalan ke tempat wisata dengan hanya berdua saja.

Kemungkinannya bisa saja memang karena hanya ingin bersenang-senang dengan mengajak aku, tapi bukan tidak mungkin juga aku akan diajak menemaninya tidur.

Kemungkinan kedua lebih mungkin terjadi karena pak Yanto mengajakku untuk menyewa kamar kolam sendiri yang katanya berendam sambil telanjangpun bisa. Apakah itu bukan berarti beliau secara halus mengajak aku “ngamar” ?

Sekejap ada perasaan bangga seandainya beliau memang ingin mengajakku “ngamar” berarti aku yang staf biasa ini cukup menarik bagi beliau apalagi aku sudah tidak muda lagi dan bukan gadis perawan.

Kalaupun benar aku akan diajaknya berhubungan badan saat di Garut nanti, apa yang harus kulakukan ?

Kalau aku menolaknya pasti akan membuat beliau marah besar, sedangkan kalau menurutinya ajakannya apakah aku sanggup memenuhinya harapannya ?

Apakah beliau juga akan tetap marah karena tidak puas dengan pelayananku walaupun sudah aku turuti keinginannya untuk bersetubuh ?

Apakah setelah melihat bentuk tubuhku dalam keadaan telanjang bulat, apakah beliau masih “berselera” terhadapku ?

Begitu banyak pertanyaan yang tidak bisa aku jawab sehingga akhirnya kuputuskan akan pasrah saja kalau ternyata pak Yanto mengajakku berhubungan badan karena sekarang sudah terlanjur pergi bersamanya.

Anehnya saat itu aku sama sekali tidak mempertimbangkan statusku sebagai seorang istri atau bossku yang juga sudah berkeluarga.

Aku hanya masih menyimpan harapan semoga pak Yanto tidak mengajakku bersetubuh dan benar- benar hanya ingin ditemani berjalan-jalan dan berendam di air panas.

Akhirnya kami sampai di Garut, kami tidak langsung pergi ke areal pemandian air panas, tetapi mampir dulu ke sebuah rumah makan untuk makan siang walaupun saat itu masih kepagian.

Di sana kami memilih tempat makan lesehan di atas kolam yang lumayan romantis untuk orang yang datangnya berpasangan. Sebagai bawahannya akupun melayani beliau untuk lebih nyaman menyantap pesanan kami.

Banyak hal yang kami obrolkan, terutama keingin tahuan beliau mengenai keluargaku dan juga pengalamanku sebelum bekerja di tempat yang sekarang.

Aku tidak banyak berani bertanya banyak kalau mengenai latar belakang beliau kecuali beliau memang sedang menceritakannnya. Obrolan ini terus berlanjut walaupun makanan telah habis, sehingga aku mulai merasa lebih akrab dengan beliau. Setelah sholat dhuhur besama, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju areal pemandian air panas di Cipanas Garut.

Hatiku berdebar dengan kencang ketika pak Yanto membelokkan mobilnya memasuki halaman salah satu motel di sana yang mempunyai halaman cukup luas.

Dari jendela mobil beliau kemudian melakukan booking kamar pada beberapa room boy yang sepertinya memang menunggu tamu di gerbang pintu motel.

Aku mulai merasa gelisah karena dari pendengaranku, beliau hanya memesan satu kamar saja yang artinya apakah aku akan satu kamar dengan dia berendamnya ?

Room boy yang diajak bicara oleh pak Yanto masuk ke dalam front office untuk mengambil kunci kamar yang dipesan, kemudian memberikan isyarat agar kami mengikutinya.

Pak Yanto memesan kamar yang paling besar di sana, jadi aku mulai berharap mungkin di dalamnya ada lebih dari satu kamar rendam yang terpisah.

Setelah memarkirkan mobilnya di car port depan kamar, pak Yanto mengajakku turun dan masuk ke dalam kamar sambil membereskan pembayaran kamarnya.

Ya ampun …. Kamar itu memang besar dan luas tetapi tetap saja hanya mempunyai satu kamar rendam dan juga ada tempat tidurnya.

Aku mulai gemetar karena kekhawatiranku mulai mendekati kenyataan yaitu aku hanya berdua dengan pak Yanto di sebuah kamar motel yang jauh dari rumah.

“Mau langsung berendam atau istirahat dulu ?” Tiba-tiba bossku bertanya

“I…i..istirahat aja dulu, Ake mau istirahat dulu” Jawabku agak tersendat, aku pikir dengan meminta istirahat dulu aku bisa menunda untuk berendam air panas.

Siapa tahu kalau pak Yanto mau berendam duluan sehingga kalaupun aku dipaksa berendam bisa setelah pak Yanto selesai.

Lagi pula kamar ini mempunyai dua ranjang besar, sehingga aku bisa menghindar untuk tidak satu tempat tidur dengan beliau.

“Kalau begitu kita istirahat barengan aja dulu, baru nanti berendam bareng juga” Kata pak Yanto sambil mulai melepas sepatu lalu membuka bajunya satu persatu sampai bertelanjang bulat di depanku begitu saja.

“Lho … kamu juga buka baju dong, biar nanti tinggal langsung berendam dan baju kita tidak kusut”

“Ake ti..ti..dak berani pak …” Jawabku sambil tertunduk dengan badan yang sudah menggigil.

Aku sekarang benar-benar yakin bahwa pak Yanto memang berniat meniduriku di sini, bukan hanya sekedar ingin mengajak berendam di air panas saja.

“Kalau begitu saya bantuin ya …” Kata bossku sambil mendekat dan mulai membuka kancing kemeja atasku satu persatu.

“Ja..ja..ngan pa…” aku merintih pelan karena mulai merasa tidak berdaya

“Jangan kenapa ?” Tanya bossku lagi, walaupun dengan suara biasa tapi terasa sangat mengintimidasi

“Ma…maksudnya …e..ehh … Biar Ake aja yang buka sendiri …” Akhirnya aku merasa harus menyerah dan pasrah pada situasi di mana pak Yanto kelihatannya sudah tidak ingin dibantah lagi.

Dengan tangan gemetar aku membuka bajuku satu persatu sampai akhirnya tinggal memakai BH dan celana dalam lalu berdiri mematung dengan kepala tertunduk di depan pak Yanto yang dari tadi melihatku membuka baju.

Kemaluanku walaupun masih tertutup celana dalam kucoba ditutup dengan tangan kananku, sedangkan tangan kiriku aku silangkan untuk menutupi dadaku.

“Buka juga dong BH dan celana dalamnya”

“Ake malu sama bapa …”

“Malu kenapa ? Hanya ada kita berdua kok di dalam sini dan saya kan udah telanjang juga”

Akhirnya aku menuruti juga kemauan beliau dengan melepaskan “pertahanan terakhirku” yang membuat kami sama-sama telanjang bulat sekarang.

Walaupun sepanjang jalan tadi aku sudah mempersiapkan diri untuk terjadinya peristiwa ini, tapi tetap saja aku sangat ketakutan saat mengalaminya langsung.

Tanpa terasa air mata mulai menggenang di mataku, tapi aku tidak berani sama sekali bersuara takut akan membuat suasana makin runyam.

Tanganku aku silangkan di depan tubuh dengan kedua telapak tangan menutup kemaluanku sedangkan lengan bagian atasku dipakai menutupi dadaku setidaknya putting susuku.

Pak Yanto sekarang berdiri tepat di depanku dengan tubuh tinggi besarnya hampir menempel padaku.

Penisnya yang hitam kemerahan sudah berdiri tegak dan menempel diperutku. Kedua tangannya kemudian meraih tanganku dan melingkarkannya ke belakang tubuhnya sehingga aku jadi memeluk beliau di bagian pinggang.

Daguku lalu diangkatnya dengan tanggannya sampai wajah kami berdekatan lalu beliau mencium bibirku dengan lembut sambil diberi sedikit hisapan-hisapan dan kecupan.

Aku belum bisa bereaksi sama sekali saat itu selain mencoba memejamkan mata dengan air mata yang terus berlinang.

Dengan sabar pak Yanto menciumku berkali kali sampai akhirnya tanpa terasa aku mulai membuka bibirku yang tipis dan langsung dimanfaatkan oleh beliau untuk memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulutku.

“Mmmmpphhhhh ….hhheehhhh….mmmmppphhhh …” Aku mulai berdesah sebagai reaksi atas ciuman pak Yanto yang semakin gencar dengan permainan lidahnya dan mulai mencairkan keteganganku.

Tangan kirinya digunakan untuk memeluk tubuhku sedangkan tangan kanannya memegang tengkukku.

Tanpa kusadari tanganku yang melingkari pinggangnya mulai kugunakan untuk memeluk pak Yanto sehingga tubuh kami sekarang saling merapat, kulit bertemu kulit.

Kurasakan kemaluanku bergesekan dengan pahanya yang berbulu sedangkan penis pak Yanto bergesekan dengan perut dan payudaraku.

Gesekan demi gesekan mulai membangkitkan gairahku sekaligus juga keberanianku untuk mulai menyambut aksi beliau.

Kemaluanku terasa mulai lembab …………….

Pak Yanto kelihatannya juga merasakan kemaluanku yang mulai lembab dari gesekan dengan pahanya sehingga beliau mulai lebih intensif menggerak-gerakan pahanya pada kemaluanku.

Aku meresponnya dengan merenggangkan pahaku sehingga seluruh kemaluanku sekarang bisa bergesekan dengan paha pak Yanto.

“Aahhhhhhhhhh …..geli paaa…” Desahku saat pak Yanto mengalihkan ciumannya ke telinga dan leher kiriku

“Ohhhhh….oohhhh …. Ohhhh ….ohhh….paaaa….ohhhh…” suara desahanku makin tidak terkendali saat pak Yanto mulai meremas-remas payudara kecilku dengan tangan kanannya.

Tiba-tiba pak Yanto berlutut di depanku dan bibirnya langsung memangut putting susuku untuk dihisap-hisapnya, sedangkan tangan kanannya sekarang mengelus-elus kemaluanku.

“Bapaaaa…oohhhhhh…..paaa….Ake akan diapain ….ohhhhh…..” aku terus mendesah hampir tidak berhenti.

“Ouchhhhhh…..hhhhh….shhhh…shhhh.shhhhhh” Hanya desisan yang bisa kukeluarkan saat pak Yanto memasukkan jarinya ke dalam liang senggamaku lalu mengocoknya dengan cepat.

Pelan-pelan kemaluanku mulai becek dikarenakan menerima rangsangan-rasangan yang pak Yanto berikan padaku.

Rasa takutku sudah hilang sama sekali demikian juga kekhawatiran akan mengecewakan beliau karena ternyata aku terus “digarapnya” walaupun sampai saat ini aku masih bersikap pasif.

Setelah lubang senggamaku semakin becek dan merekah, pak Yanto lalu berdiri lagi dan dengan perlahan-lahan menekuk kakinya sehingga sekarang penisnya ada di depan vaginaku.

Aku mengerti maksudnya yang akan menyetubuhiku dalam posisi berdiri, tapi aku belum pernah melakukannya selama aku menikah dengan suamiku.

Jadi aku mencoba membantu beliau dengan merenggangkan kakiku sambil memajukan kemaluanku agar liang senggamanya lebih mengarah kedepan.

Ternyata upayaku yang hanya berdasakan naluri itu cukup berhasil, kurasakan kepala penis beliau sudah ada di depan liang senggamaku sambil berputar-putar mencari posisi yang tepat untuk masuk.

BLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ….

Penis pak Yanto akhirnya masuk dengan mulus kedalam liang senggamaku.

“UUUUUUUHHHHHHHHHHHHHHHHHHH………..” Tanpa bisa ditahan lagi aku mengeluarkan suara lenguhan keras saking nikmatnya.

Setelah seluruh batang penisnya masuk, pak Yanto memelukku dengan kedua telapak tangannya pada buah pantatku.

Kemudian dengan perlahan-lahan dia meluruskan kakinya sehingga secara otomatis aku terangkat ke atas oleh dorongan penisnya pada kemaluanku seperti sate dengan tusuknya.

“Ohhhhhhhh….Ake takut jatuh paa ….” Sambil melenguh nikmat aku juga merasa takut akan jatuh karena hanya tubuhku diangkat hanya oleh kekuatan otot penisnya saja.

“Belitkan kedua kaki kamu ke pinggang saya sebagai pengait supaya tidak mudah jatuh” Perintahnya
Aku segera mengaitkan kakiku melingkari pinggangnya dan tanganku memeluk lehernya, sedangkan kepalaku aku sandarkan pada bahu beliau.

Setelah beliau yakin aku menempel dengan benar pada tubuhnya, dia lalu mulai menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur.

“Ohhhhh….ohhhhh….ohhhhh…ohhhh….bapppaaa..aaahhhh…o hhhh….ohhhh….ohhh…paaa…enaaak”
Pak Yanto menyetubuhiku yang digendong dalam pangkuannya sambil berjalan keliling ruangan. Bersetubuh seperti ini benar-benar tidak pernah terpikir olehku dan tidak pernah terbayangkan akan aku alami karena suamiku hanya melakukan hal-hal yang biasa saja.

Walaupun pergerakan penis pak Yanto sangat terbatas, tapi posisi penisnya yang tegak dan tertekan oleh berat tubuhku sendiri membuat terasa sangat nikmat seolah-olah menembus sampai jantungku.

“Ohhhh…ohhhhh….ohhh….ohhhh….ohhh..” aku terus mendesah mengikuti gerakan bossku
Tak berapa lama kemudian pak Yanto menyandarkanku ke dinding kamar dan mulai menggenjot penisnya dengan lebih cepat karena beban dari berat tubuhku sudah tertahan sebagian oleh dinding kamar.

“Addduddduuuuhhhhh…ohhhhh….ohhhhh…..ohhhh…ouchhhh… ..aahhhh….ohhhh…” desahanku semakin menjadi-jadi.

“AAAAAAAAAAAARRRRRRRHHHHHHHHHHHHHH……………….” Akhirnya aku mengerang nikmat dengan keras saat orgasmeku datang.

Pak Yanto menurunkan intensitas genjotan penisnya untuk memberikan kesempatan padaku menikmati orgasmeku.

“Adduuuuuhhhh…. Enak sekali paaaa” Bisikku di telinga beliau

“Kita sekarang main di ranjang ya sayang … Saya belum keluar…bantu saya ya sayang” Balas pak Yanto dengan lembut.


Aku hanya bisa mengangguk pelan karena seluruh tenagaku seolah-olah telah tersedot habis oleh orgasme tadi.

Pak Yanto kemudian menurunkanku sampai kakiku bisa menapak ke lantai sebelum kemudian melepaskan penisnya dari kemaluanku.

Penisnya kelihatan sekali masih keras dan tegak walaupun sekarang warnanya lebih kemerahan dibandingkan sebelumnya. Kemudian aku dibopongnya ke ranjang.

“Uhhhhhhh….” Aku kembali mendesah saat beliau melepaskan penisnya dari kemaluanku.

Di tempat tidur aku hanya bisa tergolek lemas, tapi aku masih ingat permohonan beliau yang ingin dibantu untuk bisa berejakulasi olehku.

Oleh karena itu kucoba mengangkangkan kakiku agar menjadi isyarat bahwa aku masih siap menyambut lagi beliau supaya mencapai ejakulasi.

Aku gosok-gosokkan tanganku pada kemaluanku supaya tetap merekah dan basah.

Pak Yanto lalu naik ke ranjang sambil mengocok-ngocok penisnya sampai ke dekat kemaluanku dan langsung memasukkannya lagi ke dalam liang senggamaku.

BLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS …………….

“AAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH……” Penis pak Yanto benar-benar bisa mendatangkan kenikmatan bagiku walaupun aku lihat tidak terlalu besar atau panjang ukurannya.

“Euuhhhhh….euhhhhh…euhhhh….euhhhh…euhhhh…” aku terus melenguh saat pak Yanto mulai memompakan penisnya dari atas tubuhku.

“Ooooohhhh…ohhhhh….bapppaaa….teruss…paaa…auhhhhh…a aaahhh” aku meracau

Pak Yanto memompa semakin kencang dan kemaluanku semakin basah bahkan mulai banjir mengalir keluar.

CROK…CROK ….CROK ….CROK ….CROK …. Kudengar suara penis pak Yanto yang menembus kemaluanku yang sudah sangat basah

“Ohhhhh…ohhhh….paaaaa….Ake mauuu dapet lagiiii….ooohhhh”

Aku beranikan untuk melingkarkan kakiku pada pantanya beliau untuk membantu tekanan saat memompa penisnya.

“AAAAAAARRRRRRRRRRRRRRKKKKKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHH …..” Aku kembali mengerang saat orgasme keduaku datang

Aku coba menekan kakiku yang melilit pantat beliau supaya bisa menikmati orgasmeku tapi rupanya beliau juga sedang menunggu ejakulasinya yang sudah dekat.

“Akeeee….saya akan semprotkan di dalam….AHHH…AHHH…AHHH…ahhh….ahhhh….ahhh” Teriak beliau sedikit tertahan

SRRROOOOOT …..SROOOOOT ….SROOOOTTTT….srrrt ….srrrt….srrrt … kurasakan semprotan air mani bossku yang sedang menaburkan benihnya di rahimku.

“Ahhhhhhhhhhhhh…..” Pak Yanto mendesah lega setelah semua air maninya keluar

Kami lalu berciuman dan berpelukan dengan mesra seperti sepasang kekasih bukannya boss besar dengan karyawan level bawahnya.

“Kamu bisa menikmatinya sayang ?” Tanya pak Yanto dengan lembut membuka percakapan dengan tetap menindihku dan tanpa menarik penisnya dari kemaluanku.

“Bisa pa, enak sekali malah… asalnya Ake takut sekali…tapi kalau tau bakal enak kayak ini Ake udah mau dari dulu-dulunya” Cerocosku panjang lebar

“Emangnya kamu ga apa-apa saya setubuhi ?” Pak Yanto keheranan dengan jawabanku

“Bagi orang seperti Ake, bapa udah milih Ake untuk disetubuhi saja rasanya udah gimana gitu ….” Jelasku

“Sebenernya waktu bapa ngajak Ake ke Garut buat sewa kamar rendam, Ake udah merasa pasti ujung-ujungnya bakal diajak bersetubuh” Sambungku sambil tanganku membersihkan noda lipstikku yang menempel di pipi dan sekitar bibir beliau “Ake ngerti lah kalau orang yang udah gede mandi bareng bakal ngapain …”

“Jadi waktu Ake iyain, itu artinya sudah termasuk kesediaan Ake disetubuhin bapa” Kataku agak manja “Kalau Ake masih perawan mungkin bisa lain ceritanya atau mungkin juga tetep sama”.

“Malah yang Ake paling takutkan bukan disetubuhinya, tapi takut tidak bisa memuaskan bapa atau membuat bapa marah” Sambungku “Ake tidak tahu, orang-orang gede seperti bapa itu maunya apa kalau lagi bersetubuh”

“Kalau orang-orang kecil seperti suaminya Ake mah gampang sekali nebak maunya” AKu masih nyerocos “Ake tinggal ngangkang dia langsung tembak, selesai …mmmmpppphhhhhh”

Pak Yanto hanya tersenyum lalu mencium bibirku untuk menghentikan omonganku yang menggelontor hampir tidak berhenti.

Kami kembali berciuman mesra dengan memainkan lidah masing-masing dari cara menciumnya aku bisa belajar ciuman yang dalam dan membangkitkan gairah. Selama ini aku hanya berciuman dengan suamiku hanya mengadukan bibir saja dan paling banter seperti bertukar ludah.

“mmmmmmpppphhhhhhh….ahhhh…mpppppphhhhhhh……ohhhhhh… ..mpppphhhh”

Saat berciuman aku tidak bisa menahan desahanku karena penis pak Yanto walaupun sudah tidak sekeras sebelumnya kurasakan berkedut-kedut di dalam liang senggamaku sehingga menimbulkan rasa geli yang nikmat.

Aku kemudian membalasnya dengan menggerakkan otot kemaluanku untuk meremas-remas penisnya dengan gemas sambil tanganku menekan-nekan pantatnya.

“Ahhhhhh….” Desahku saat pak Yanto mencabut penisnya dari kemaluanku dan berbaring di sampingku.

Aku mencoba memberanikan diri merebahkan kepalaku di dadanya berharap beliau bersedia memelukku, ternyata beliau menyambutku dengan mesra, bukan hanya membalas pelukanku tetapi juga membelai-belai tubuh dan rambutku.

Bossku itu juga minta aku merapikan bulu kemaluanku karena beliau lebih senang bulu yang rapi tipis dan minta waktu nanti kami bersetubuh lagi sudah berubah.

Walaupun suamiku sebenarnya lebih suka kemaluanku berbulu lebat, tapi aku memilih akan menuruti kemauan pak Yanto saja dan aku akan cari alasan untuk suamiku.

Apalagi dari kata-katanya itu artinya beliau mau mengajakku bersetubuh lagi di lain waktu yang membuat hatiku semakin berbunga-bunga.

Setelah cukup beristirahat, kami lalu mandi berendam bareng di bak air panas yang tersedia di kamar mandi hotel.

Kami berendam sambil berpelukan, pak Yanto memelukku dari belakang sehingga tangannya bisa memeluk sambil memainkan kemaluanku, meremas-remas payudaraku dan memainkan putting susunya.

“Geli paaa….ohhhhh…hhhhhh ….shhhhhhhhh” Aku mulai mendesah dan mendesis saat pak Yanto menciumi leher dan kupingku sedangkan jarinya mulai dikeluarmasukkan ke dalam liang senggamaku yang terendam air.

Tanpa sadar badanku mulai menggeliat-geliat karena rangsangan yang dilakukan beliau. Aku juga merasakan penis bossku itu mulai mengeras di belakang punggungku sehingga membuatku semakin terangsang.

“Ohhhhhh….bapaaa…Ake pengen disetubuhi lagi…shhhhhhh” Aku memberanikan diri meminta beliau menuntaskan berahiku yang sudah sampai keubun-ubun.

Beliau lalu mencabut jarinya dari liang senggamaku dan mengangkat pantatku sedikit sehingga penisnya bisa diarahkan pada kemaluanku dari arah belakang.

BLESSSSSSSSS ………..

“OOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHH………………..nikmat sekali paaa” Erangku menyambut masuknya penis beliau ke dalam tubuhku.

“Euhhhhh….euhhhhh…euhhhh…euhhhhhh…euhhhh” Aku coba berinisiatif menggerak-gerakkan tubuhku naik turun di dalam air sambil berpegangan pada pinggir bak.

Gerakan naik turunku menimbulkan gelombang pada air bak yang makin lama semakin bergolak tak teratur seperti juga gairah kenikmatanku yang terus semakin bergelombang naik.

“Heeeehhhhhh ….Heehhhhh ….Heeehhhhh ….Heeehhhhh…” aku mencoba menaikkan tempo gerakanku tapi tetap saja hambatan air membuat gerakanku seperti gerakan slow motion di filem-filem.

Pak Yanto mengimbangi gerakanku dengan menaik turunkan pinggulnya sedangkan tangan kanannya semakin gencar meremas-remas payudaraku dari arah belakang dan tangan kirinya memainkan kelentitku.

“Oooohhhh ….ohhhh….ohhhhh….ohhhh….ohhhh…..ohhhhh” Gerakanku semakin liar dengan rangsangan dari beliau

“AAAKEEEE DAPEETTTTT LAGI …..OHHHHHHHHHHHHHH” Aku menjerit saat mendapat orgasme pertama di dalam air.

Aku berhenti menggerakkan tubuhku untuk menikmati gelombang orgasmeku yang luar biasa bagiku dengan nafas agak tersenggal-senggal.

Pak Yanto masih menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga penisnya tetap naik turun di dalam liang senggamaku, tangannya di silangkan di dadaku sambil meremas kedua payudaraku dengan lembut.

Bibirnya yang hangat kurasakan menciumi tengkuk dan punggungku berulang ulang melengkapi kenikmatan yang kurasakan.

Pak Yanto memintaku memutarkan badan supaya posisi kami menjadi saling berhadapan dengan penisnya masih ada dalam kemaluanku.

Kami berciuman sambil aku memeluknya, sedangkan tangan beliau memegang kedua buah pantatku sambil tetap menaik turunkan pinggulnya. Pelan-pelan gairahku timbul kembali dan mulai mengimbangi gerakan pinggulnya dengan menggerakkan pinggulku sendiri naik dan turun.

“Ahhhh ….Mmmmmppphhhhhhh……oohhhhhhh…..mmppppphhhh…” Kami meneruskan bersetubuh sambil terus berciuman.

Makin lama ciuman kami makin panas, bibir kami saling melumat dan permainan lidah yang semakin liar.

Gerakan penis pak Yanto semakin kasar, penisnya dengan keras menyodok-nyodok ke dalam liang senggamaku sedangkan pantatku ditekannya kebawah oleh tangan beliau.

“Ohhhhhh ….ohhhhh….ohhhhhh….paaaa….ohhhhh….baapaaaa….aduuuh hhhh…” Aku hanya bisa mengerang nikmat tanpa berbuat apa-apa karena pak Yanto mengambil alih kendali.

“Akeeee…. Saya mau keluarrrrrr” pak Yanto mengerang

Aku rasakan tubuh pak Yanto bergetar keras sedangkan penisnya berdenyut-denyut dengan tidak kalah kerasnya.

SROOOOOOTTT …SROOOTTT…….SROOOTTTT …semprotan demi semprotan air mani bossku kembali membanjiri rahimku

“A..a..aahhhh..a..a..aahhhh…” pak Yanto mengerang tertahan

Walaupun aku tidak mendapat orgasme lagi yang berbarengan dengan ejakulasinya pak Yanto, aku tetap merasa puas karena sudah mendapat orgasmeku tadi.

Aku lalu menciumi dan membelai-belai wajah bossku yang terlihat cukup kelelahan setelah bersetubuh denganku di air panas.

Otot-otot liang senggamaku kembali aku kontraksikan untuk memijat-mijat penis pak Yanto yang juga sedang kelelahan di dalam tubuhku.

Bossku itu kelihatannya sangat suka dengan apa yang aku lakukan, beliau lalu membalas ciumanku dan memelukku dengan mesranya.

Beliau kemudian menciumi seluruh wajahku, leherku dan payudaraku serta menghisap-hisap putingnya sambil mengucapkan kepuasannya bersetubuh denganku.

Sebagai wanita tentu saja aku merasa bangga bisa memuaskan beliau yang merupakan bossku sehari-hari walaupun sebenarnya aku juga sangat puas karena mendapat kenikmatan yang lebih tinggi dari yang aku biasa dapat kalau berhubungan badan dengan suamiku sendiri.

Dengan posisiku tetap “menunggangi” beliau kami mengobrolkan berbagai hal, mulai dari pekerjaan sampai yang berkaitan kehidupan pribadi masing-masing, tentu saja sambil diselingi berciuman mesra.

Pak Yanto sempat bertanya apakah aku pake pengaman, waktu aku balas dengan pertanyaan kenapa baru bertanya sekarang padahal beliau sudah dua kali menebar benihnya ?

Beliau menjawab sambil tertawa bahwa karena aku sudah punya suami maka dia tidak terlalu khawatir kalau aku jadi hamil karenanya.

Aku memang sekarang memakai IUD sebagai pengaman karena belum merencanakan punya anak lagi.

Kemudian iseng-iseng beliau aku tanya, kalau aku lepas IUDnya apakah dia mau menghamili aku ?

Jawabannya cukup mengagetkan tapi sangat menyenangkanku karena beliau bersedia “menyumbang” benihnya tetapi tidak mau menikahiku. Tetapi beliau bersedia berkomitmen untuk membantu biaya “anak biologisnya” itu.

Setelah selesai berendam, kami lalu membersihkan badan dan berpakaian lagi untuk bersiap-siap pulang karena suamiku sudah akan menjemputku di tempat seminar tadi.

Di tengah perjalanan pak Yanto memintaku melakukan oral seks, karena aku belum pernah melakukannya beliau lalu membimbingku mengenai cara melakukannya.

Sesampainya di tempat parkiran tempat seminar, pak Yanto belum juga berejakulasi yang memaksaku untuk lebih agresif mengemut penisnya.

Akhirnya beliau bisa ejakulasi dan memintaku meminum seluruh air maninya sampai habis.

Ternyata suamiku juga sudah ada ditempat parkiran menjemputku sehingga membuatku agak panik dan dengan terburu-buru aku segera merapikan baju dan rambutku serta memakai lipstik lagi yang telah hilang menempel di penis pak Yanto.

Setelah semuanya rapih kembali aku keluar dari mobil pak Yanto dan ambil jalam memutar dari parkiran yang tidak terlihat suamiku untuk masuk ke tempat seminar.

Aku kemudian menghampiri suamiku seolah-olah baru selesai seminar dan mengajaknya berkenalan dengan pak Yanto … bossku di kantor dan di ranjang.